Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Catat Ekonomi Sumbar 2022 Tumbuh 4,36 Persen

Perekonomian Sumbar 2022 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp285,38 triliun.
Seorang petani tengah berada di sawah di Sungai Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat./Bisnis-Noli Hendra. 
Seorang petani tengah berada di sawah di Sungai Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat./Bisnis-Noli Hendra. 

Bisnis.com, PADANG — Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatra Barat pada tahun 2022 mampu mencapai 4,36 persen. Hal ini telah diprediksi Bank Indonesia Provinsi Sumbar melihat perekonomian triwulan III/2022.

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati mengatakan perekonomian Sumbar tahun 2022 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp285,38 triliun dan PDRB perkapita mencapai Rp50,59 juta atau US$3.571,02.

"Jadi ekonomi Sumbar 2022 tumbuh sebesar 4,36 persen (c-to-c), lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,29 persen," jelasnya, dalam data BPS Sumbar, Senin (6/2/2023).

Dia mengatakan melihat dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 15,80 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,12 persen.

Dikatakannya struktur PDRB Sumbar menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2022 tidak menunjukkan perubahan berarti. Hal ini dikarenakan perekonomian Sumbar masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 21,20 persen.

Namun bila melihat pertumbuhan ekonomi Sumbar triwulan IV-2022 terhadap triwulan IV-2021 (y-on-y) ekonomi Sumbar mengalami pertumbuhan sebesar 4,15 persen. 

"Pertumbuhan terjadi hampir pada semua lapangan usaha, kecuali pada tiga lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu lapangan usaha pertambangan dan penggalian terkontraksi sebesar 3,20 persen, pengadaan listrik dan gas terkontraksi 2,24 persen, dan pengadaan air terkontraksi 2,08 persen," ujarnya.

Herum merinci lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah jasa lainnya sebesar 11,07 persen. Penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,85 persen.

Sementara itu, lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang memiliki peran dominan juga mengalami pertumbuhan sebesar 5,59 persen.

Lebih lanjut, melihat pertumbuhan ekonomi Sumbar pada triwulan IV-2022 terhadap triwulan III-2022 (q-to-q) ekonomi Sumbar mengalami pertumbuhan sebesar 2,30 persen.

Pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha, kecuali lima lapangan usaha yang mengalami kontraksi di antaranya jasa keuangan dan asuransi sebesar 2,34 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 2,22 persen, pengadaan air sebesar 1,27 persen, dan pengadaan listrik dan gas sebesar 0,98 persen dan industri pengolahan 0,29 persen.

Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah jasa lainnya sebesar 11,86 persen, konstruksi sebesar 7,81 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 5,10 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 4,27 persen. Serta untuk pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 3,32 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper