Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor dan Impor Sumut Kompak Turun

Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatra Utara pada Desember 2022 mengalami penurunan dibandingkan November 2022.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, MEDAN - Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatra Utara (Sumut) pada Desember 2022 mengalami penurunan dibandingkan November 2022, yaitu dari US$1,02 miliar menjadi US$842,86 juta atau turun sebesar 17,83 persen.

"Bila dibandingkan dengan Desember 2021, ekspor Sumatra Utara mengalami penurunan sebesar 25,52 persen," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Dinar Butar-Butar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/2/2023).

Dinar menyebut golongan barang yang mengalami penurunan nilai ekspor terbesar adalah golongan lemak dan minyak hewan/nabati yang mengalami penurunan sebesar US$172,67 juta (-33,58 persen).

Sedangkan golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar pada Desember 2022 terhadap November 2022 adalah golongan karet dan barang dari karet sebesar US$13,38 juta (24,09 persen).

"Ekspor ke Tiongkok pada Desember 2022 merupakan yang terbesar yaitu US$133,07 juta diikuti Amerika Serikat sebesar US$124,80 juta dan India sebesar US$66,28 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 38,46 persen," sambung Dinar.

Berdasarkan kelompok negara utama tujuan ekspor, pada Desember 2022 ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$286,83 juta (34,03 persen).

Di sisi lain, lanjut Dinar, nilai impor melalui Sumut Desember 2022 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$482,78 juta atau turun sebesar 4,63 persen dibandingkan November 2022 yang mencapai US$506,19 juta.

Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 12,79 persen.

Nilai impor menurut golongan penggunaan barang Desember 2022 dibanding November 2022, barang modal naik sebesar 1,39 persen, barang konsumsi naik 20,29 persen sedangkan bahan baku/penolong turun sebesar 8,50 persen.

Pada Desember 2022, golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah golongan bahan bakar mineral sebesar US$25,28 juta (-23,39 persen), sedangkan golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah pupuk sebesar US$30,92 juta (172,70 persen).

Desember 2022 , nilai impor dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$143,79 juta dengan perannya mencapai 29,78 persen dari total impor Sumut, diikuti Singapura sebesar 77,91 juta (16,14 persen) dan Malaysia sebesar US$51,73 juta (10,71 persen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ade Nurhaliza
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper