Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumut Ekspor 96 Ton Kopi ke Amerika Serikat dan Kanada

PT Orion Gandatama Perkasa selain melakukan ekspor ke dua negara tersebut juga telah membuka ekspor ke negara ekspor baru, yakni Belanda.
Ilustrasi - Warga memetik kopi Arabika saat perayaan panen massal dalam rangkaian festival panen kopi di Bener Meriah Aceh./Antara
Ilustrasi - Warga memetik kopi Arabika saat perayaan panen massal dalam rangkaian festival panen kopi di Bener Meriah Aceh./Antara

Bisnis.com, MEDAN - Sebanyak 96 ton kopi diekspor ke Amerika Serikat dan Kanada oleh PT Orion Gandatama Perkasa selaku pemilik komoditas tersebut. Badan Karantina Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan pun telah menyerahkan Phytosanitary Certificate (PC) sebagai sertifikat kesehatan dari komoditas tersebut.

Berdasarkan data sistem otomatisasi perkarantinaan (IQfast-red) Karantina Pertanian Belawan pada 2022, PT Orion Gandatama Perkasa selain melakukan ekspor ke dua negara tersebut juga telah membuka ekspor ke negara ekspor baru, yakni Belanda.

"Sepanjang 2022 ke Belanda ini telah dilakukan ekspor sebanyak 5 kali dengan volume 108 ton senilai Rp12 miliar. Patut kita banggakan karena petani kopi di Sumut juga turut terdongkrak ekonominya," ujar Kepala Karantina Pertanian Belawan Andi PM Yusmanto, Jumat (30/12/2022).

Hal ini dinilai sesuai dengan program Kementerian Pertanian untuk meningkatkan gerakan tiga kali lipat ekspor produk pertanian demi meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja.

Kepala Dinas Perkebunan Sumut Lies Handayani Siregar menjelaskan ekspor komoditas kopi dari Sumut terus meningkat ke berbagai negara. Baik kopi Mandheling, kopi Sidikalang, kopi Lintong dan kopi Gayo.

"Ada delapan Kabupaten penghasil kopi dari Sumatra Utara, dan jenis kopi Sidikalang dan Kopi Mandheling merupakan jenis kopi yang terbanyak diekspor," ujar Lies.

Lebih lanjut, Andi menyampaikan komoditas ekspor yang dilalulintaskan dari pelabuhan Belawan hingga November tahun 2022 mencapai Rp28 triliun yang didominasi dari hasil perkebunan. Meningkat 3,36 persen dibanding dari tahun 2021 dengan periode yang sama mencapai Rp26 triliun.

"Data Karantina Pertanian Belawan, periode Januari hingga November, yang mendominasi adalah dari sub sektor perkebunan yang mencapai Rp26 triliun. Yang kedua dari sub sektor hortikultura Rp278 miliar, (kemudian) dari tanaman pangan Rp74 miliar," lanjut Andi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ade Nurhaliza
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper