Bank Indonesia Proyeksikan Ekonomi Sumut Tahun Depan Tumbuh Hingga 4,7 Persen

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara (Sumut) akan mencapai 4,7 persen pada 2023.
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023

Bisnis.com, MEDAN – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara (Sumut) akan mencapai 4,7 persen pada 2023. Proyeksi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan proyeksi pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 4,9 persen.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut Ibrahim menyampaikan potensi pertumbuhan masih ada dan tetap tumbuh meskipun dibayangi oleh dinamika gejolak dan perlambatan kondisi ekonomi global.

“Potensi pertumbuhan masih tetap ada sehingga prospek ekonomi tetap akan kuat meskipun berbagai risiko masih membayangi dengan berlanjutnya konflik geo politik dan pengetatan kebijakan moneter,” katanya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 bertema “Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju”, Rabu (30/11/2022).

Ibrahim mengatakan laju inflasi 2023 juga diperkirakan lebih rendah dari 2022 seiring dengan membaiknya rantai pasokan global. Hal ini didukung melalui pelaksanaan program strategis seperti digitalisasi dan globalisasi UMKM.

“Dengan tetap menjaga koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, kegiatan sosialisasi QRIS juga terus dilakukan dalam menjaga sinergi dan inovasi bersama dalam mendorong perekonomian Sumut,” jelasnya.

Ibrahim menyampaikan komoditas pangan juga menjadi perhatian mengingat inflasi domestik berada di atas rentang sasaran. “Risiko stagflasi global juga tidak dapat dihindarkan,” tuturnya.

Dia menambahkan upaya hilirisasi industri akan terus ditingkatkan agar menciptakan daya ekspor yang lebih tinggi. Koordinasi untuk aglomerasi dan hilirisasi juga perlu ditingkatkan. Hal ini dilakukan guna mendorong ekonomi daerah yang besar dan kuat.

Selain itu, BI juga akan terus mendorong implementasi program OSS-RBA atau Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Mendorong insentif pembiayaan dan kemudahan perizinan guna memberikan kemudahan pelaksanaan proyek berbasis hijau di Sumut juga akan terus dilakukan.

“Tentu hal ini dapat terlaksana melalui optimalisasi anggaran, sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pihak,” jelasnya.

Ibrahim juga menambahkan sinergi pengendalian inflasi akan tetap dilakukan melalui strategi pengendalian inflasi melalui keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan, serta komunikasi yang efektif.

“Mendorong peran sektor ekonomi kreatif, peningkatan transaksi nontunai, hingga mendukung perluasan digitalisasi daerah melalui penggunaan QRIS yang masif akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang stabil,” katanya.

Ia berharap melaui program dan strategi yang dilakukan dapat memberi dampak dan memperkuat ketahanan dan kebangkitan Indonesia.

“Kami senantiasa terbuka kepada semua pihak untuk mendukung Indonesia maju,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper