Komitmen Imbang Tata Alam, Bina Ekonomi dan Jaga Lingkungan Merbau

PT Imbang Tata Alam (ITA) komitmen dengan baik untuk ikut serta memberikan sumbangsih terhadap peningkatan kualitas hidup dan meningkatkan taraf ekonomi
Foto: PT Imbang Tata Alam (ITA) anak perusahaan Energi Mega Persada - Menanam lebih dari 2.000 bibit mangrove
Foto: PT Imbang Tata Alam (ITA) anak perusahaan Energi Mega Persada - Menanam lebih dari 2.000 bibit mangrove

Bisnis.com, RIAU - Dukungan itu dirangkum tim Jelajah Migas Riau, saat berkunjung ke lokasi operasional ITA pada pekan kedua Agustus 2022 lalu. Sejumlah program yang kini terus memberikan manfaat berkelanjutan itu, berhasil dirangkum oleh tim Jelajah.

Dukungan terhadap program peningkatan taraf ekonomi masyarakat misalnya. Berawal dari sulitnya masyarakat mendapatkan akses keuangan dan pembiayaan, Koperasi Jasa Usaha Masyarakat Syariah (KJUMS) di Kecamatan Merbau mulai diinisiasi oleh warga setempat pada 2007 silam.

Pendiri sekaligus pengurus KJUMS Merbau, Samaun menjelaskan di masa itu masyarakat kesulitan pada saat harus mengirimkan uang atau transfer keluar daerah, sehingga warga mau tidak mau mesti pergi ke Bengkalis atau ke Selatpanjang.

Lalu akhirnya warga bermusyarawah untuk mewujudkan lembaga keuangan mikro yang bisa menyelesaikan masalah itu, dan akhirnya disepakati bentuk lembaga itu adalah koperasi.

"Konsep yang kami ambil sebagai acuan adalah Grameen Bank di Bangladesh. Jadi tidak hanya membantu pengiriman uang bagi masyarakat namun juga bisa membantu membiayai usaha yang dijalankan warga sekitar Merbau ini," ujarnya Rabu (31/8/2022).

Di tahap awal, masyarakat yang setuju mulai mengumpulkan modal awal hingga dapatlah dana senilai Rp24 juta. Kemudian koperasi ini mendapatkan pembinaan langsung dari PT Energi Mega Persada (EMP) Malacca Strait, yang kini sudah berganti nama menjadi PT Imbang Tata Alam.

Setelah berjalan, koperasi mulai menawarkan produk bisnis berupa tabungan pendidikan ke sekolah-sekolah di Kecamatan Merbau, lalu dari dana tabungan nasabah itu disalurkan menjadi dana pembiayaan usaha warga sekitar mulai dari Rp500.000 hingga jutaan rupiah, bahkan puluhan juta.

Dia menjelaskan untuk produk pembiayaan yang disalurkan adalah pembiayaan syariah sejak 2010 lalu. Untuk pembiayaan harus menjadi anggota terlebih dahulu, dan dilalukan wawancara oleh pengurus terhadap anggota yang mengajukan pembiayaan. Misalnya untuk beli barang konsumtif menggunakan sistem murabahah, sedangkan untuk pembiayaan proyek memakai sistem mudarabah.

Untuk pembiayaan kepada masyarakat umum berupa modal usaha, koperasi sudah membatasi tenor maksimal adalah 2 tahun, guna mengantisipasi kejenuhan nasabah yang harus membayar angsuran bulanan.

Terkait perkembangan tabungan pendidikan, sejak diluncurkan 2007 silam dimulai dari kerjasama dengan 3 sekolah, hingga kini pada 2022 sekitar 17 sekolah mulai tingkat TK sampai SMA di Merbau sudah menjalin kerjasama program tabungan pendidikan tersebut, dengan dana terkumpul mencapai Rp600 jutaan. Manfaat bagi siswa yang menabung diantaranya mendapatkan hadiah berupa alat tulis pada momen kenaikan kelas. Kemudian ada juga tabungan idulfitri yang memberikan manfaat kepada nasabah berupa parsel Lebaran.

Setelah enam tahun berjalan dengan perjuangan yang cukup panjang, KJUMS Merbau pada 2013 akhirnya bisa mandiri dan tidak lagi bergantung kepada dukungan EMP. Dimana sebelumnya mendapatkan bantuan berupa pelatihan, pendampingan, sampai sewa kantor.

Sekarang berkas bisnis yang dijalankan koperasi itu terus berkembang, asetnya sudah bertambah dan tersebar di berbagai lokasi di Merbau. Diantaranya lahan perkebunan sagu seluas 10 ha, dan segera akan ditambah 15 ha dalam waktu dekat.

Jika dikalkulasikan, seluruh nilai aset KJUMS Merbau saat ini sudah melebihi angka Rp2 miliar, atau jauh melesat dibandingkan modal awal yang hanya Rp24 juta pada 2007 silam.

Untuk mengawasi jalannya operasional koperasi, ada pengawas internal dan pengawas dari dinas koperasi setempat, serta pernah juga dilakukan audit secara profesional yang didatangkan oleh EMP kepada pengelola. Hasilnya laporan keuangan KJUMS Merbau masuk kategori wajar tanpa pengecualian atau WTP.

Kedepan pihaknya berencana untuk bisa ikut serta dalam pengadaan serta tender perusahaan seperti di ITA, BSP, hingga tender pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah.

Berkat kerja keras dan dukungan dari seluruh anggota, KJUMS Merbau telah meraih beragam penghargaan bergengsi dari berbagai tingkatan mulai pemda hingga tingkat provinsi dan pemerintah pusat.

Komitmen Imbang Tata Alam, Bina Ekonomi dan Jaga Lingkungan Merbau

Misalnya pada 2011 mendapatkan penghargaan dari Menteri Sosial, 2019 lalu penghargaan Koperasi Terbaik tingkat provinsi, dan KJUMS Merbau juga telah menerima sertifikat dari Kemenkop UKM di Jakarta.

Field GPA Officer Imbang Tata Alam, Arip Hidayatuloh mengatakan perusahaan itu mulai melakukan studi etnografi pada 2006 dengan menggandeng Universitas Indonesia, diantara hasilnya diketahui masyarakat setempat membutuhkan pendampingan kelembagaan, pengembangan skill, dan lembaga pembiayaan.

"Akhirnya konsep Grameen Bank yang diadopsi itu oleh masyarakat dibuat lembaga berbentuk koperasi. Kami gak bantu uang tapi mengajak masyarakat ikut serta mengambil peran dengan urunan sampai terkumpulnya modal awal koperasi ini," ujarnya.

Setelah terbentuk koperasi itulah, EMP membimbing dengan serius, melalui penugasan ahli sebagai pembimbing dan pengarah jalannya operasional serta bisnis KJUMS Merbau. Lalu diberikan bantuan komputer, dan pelatihan bagi pengurus koperasi.

Targetnya perusahaan bakal mendampingi koperasi itu selama 10 tahun, namun targetnya bisa tercapai lebih cepat yakni hanya selama 7 tahun, dan akhirnya koperasi itu berjalan secara mandiri, dengan aset nilai besar yakni sampai Rp2 miliar.

Dia mendorong agar pengelola koperasi dapat terus meningkatkan kinerja, sehingga operasional KJUMS juga bisa menjadi penopang pulihnya ekonomi masyarakat pasca pandemi.

Arip menambahkan dukungan pihaknya terhadap pengembangan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat sekitar operasional perusahaan, tidak hanya pada bidang perekonomian saja, tapi juga kepada aspek lingkungan sekitar.

Dia mengakui perusahaan berkomitmen untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan, termasuk kawasan pesisir Kecamatan Merbau yang berada dekat dengan lokasi operasional perseroan.

"Dukungan kami sudah berjalan beberapa tahun terakhir, dan sejalan dengan komitmen perusahaan dalam kelestarian lingkungan, kami mendukung generasi muda di Merbau untuk menjaga kawasan pesisir dari risiko abrasi akibat ombak laut," ujarnya.

Kawasan pesisir Teluk Belitung, Sungai Merambai, Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau terus terancam risiko abrasi karena hempasan ombak perairan Selat Melaka.

Guna mengantisipasi hal itu, generasi muda setempat menyadari pentingnya menjaga kawasan pesisir, salah satunya dengan melakukan penanaman mangrove atau tanaman bakau.

Ketua Konservasi dan Pembibitan Mangrove Sungai Merambai Kecamatan Merbau, Zulfahren menjelaskan pihaknya berupaya menjaga kawasan pesisir di kampungnya itu, karena ombak terus mengikis daratan apabila tidak ada penahan alami yaitu hutan bakau.

"Misalnya di Desember setiap tahunnya terjadi ombak besar yang membuat risiko abrasi menjadi semakin mengancam runtuhnya tanah, karena itu sejak dua tahun terakhir kami sudah rutin menanam bakau. Dengan dukungan Imbang Tata Alam (ITA) kami sudah menanam lebih dari 2.000 bibit mangrove," ujarnya.

Kawasan konservasi itu luasnya mencapai 20 ha, dan terus diupayakan untuk diperluas kedepannya hingga target 50 ha. Pihaknya berharap dengan dukungan ITA, generasi muda setempat bisa terus menjaga ekosistem lingkungan pesisir Kecamatan Merbau itu.

Kepala SKK Migas Sumatra Bagian Utara, Rikky Rahmat Firdaus menjelaskan pihaknya bersama KKKS akan terus berupaya mendorong peningkatan kualitas program pemberdayaan masyarakat mulai dari sisi ekonomi, sosial budaya serta lingkungan.

“Pada rencana dan strategi Indonesia Oil and Gas (4.0) bahwa selain target peningkatan produksi migas di tahun 2030, target lainnya adalah peningkatan multiplier effect bagi perekonomian dan keberlanjutan lingkungan," Rikky.

Berdasarkan data SKK Migas untuk tahun 2021 program penghijauan yang wajib dilakukan oleh KKKS dan sudah disepakati bersama dalam Work Plan and Budget (WPN&B) mencapai 6,9 juta pohon dengan total lahan seluas 14.100 hektare (ha). Jumlah tersebut diproyeksi bisa menyerap CO2 mencapai 87.100 ton per tahun.

Dia menambahkan sebagai bagian komitmen hulu migas dalam keberlanjutan lingkungan, SKK Migas akan melakukan program penghijauan yang lebih banyak dan lebih luas dibandingkan tahun yang lalu. Ini bagian dari wujud nyata hulu migas mendukung program pengurangan emisi karbon dan menjadikan operasional industri hulu migas lebih ramah lingkungan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper