Bisnis.com, PALEMBANG -- Kinerja ekspor RI diyakini akan tetap baik pada tahun 2023 meski dihadapkan dengan bayang-bayang resesi ekonomi global.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga saat acara The X Lite: Ekspor RI Tahun 2023, di Palembang, Kamis (3/11/2022) malam.
"Kinerja ekspor akan membaik. Saya lihat ada beberapa faktor yang menjadi indikator untuk ekspor Indonesia tetap baik pada tahun depan," katanya.
Jerry memaparkan, ekspor Indonesia tercatat tidak menurun pada saat pandemi Covid-19 yang melanda 200 negara di dunia.
Menurut dia, selama 28 bulan masa pandemi, neraca perdagangan RI selalu surplus. Artinya, ekspor Indonesia lebih besar ketimbang impor.
Dia memaparkan bahwa neraca perdagangan RI surplus US$39,87 miliar per 30 September 2022.
Hal lainnya, dia mengemukakan, 70 persen ekspor RI merupakan barang industri bukan barang konsumsi.
"Sehingga barang itu diolah dan sudah memiliki nilai tambah," kata dia.
Meski percaya diri terhadap kinerja perdagangan pada tahun depan, namun Jerry mengimbau semua pihak tetap waspada kondisi ekonomi yang diperkirakan melambat itu.
Dia menekankan bahwa menjaga kinerja ekspor juga harus memerhatikan kondisi daerah. Pasalnya, produk ekspor berada di daerah penghasil. Termasuk pula Sumsel yang dikenal sebagai sentra komoditas ekspor untuk sektor pertambangan dan perkebunan.
"Produk ekspor itu adanya di daerah tidak cuma di pusat. Oleh karena itu, Kemendag selalu datang ke daerah mencari potensi untuk [perkuat] ekspor," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, kinerja ekspor yang positif juga tercermin di Sumsel.
Secara kumulatif, nilai ekspor Sumatera Selatan Januari–September 2022 mencapai US$5,62 miliar atau naik 49,94 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Neraca perdagangan Sumsel pada September 2022 juga tercatat mengalami surplus senilai US$577,89 juta.