Bisnis.com, PALEMBANG -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meraih 3 penghargaan sekaligus dalam ajang TJSL & CSR Award 2022.
Direktur Sumber Daya Manusia PTBA Suherman mengatakan perusahaan memiliki komitmen kuat untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.
“Kami juga menitikberatkan pada keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial dan lingkungan,” katanya dalam keterangan pers, Jumat (12/8/2022).
Adapun gelar penghargaan yang diraih perseroan dalam ajang tersebut, yakni Top 5 Star Pilar Ekonomi, Top 5 Star Pilar Lingkungan, dan CEO The Most Comitted to TJSL Initiative on Clean Coal Technology untuk Direktur Utama PTBA Arsal Ismail.
Suherman memaparkan Gelar Top 5 Star Pilar Ekonomi didapat PTBA berkat program Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Rosella.
Sedangkan Top 5 Star Pilar Lingkungan diperoleh berkat program Kampung Urban Bara Lestari.
“Sementara CEO The Most Comitted to TJSL Initiative on Clean Coal Technology disematkan pada Arsal Ismail karena PTBA mengembangkan gasifikasi batu bara di bawah kepemimpinannya,” paparnya.
"PTBA merasa bangga dan berterima kasih atas penghargaan yang diberikan dalam ajang TJSL & CSR Award 2022. Perusahaan memiliki komitmen kuat untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan menitikberatkan pada keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan," kata Suherman.
Dia mengatakan melalui program SIBA Rosella, PTBA memberdayakan kurang lebih 100 orang perempuan.
Sebanyak 30 orang ibu rumah tangga memperoleh lapangan kerja baru dan menjadi ibu-ibu penggerak SIBA Rosella.
“Pengolahan rosella menjadi berbagai macam produk, mulai dari teh hingga sirup, meningkatkan penghasilan Rp2 juta -- Rp3 juta per bulan per orang,” katanya.
Adapun dalam program Kampung Urban Bara Lestari, PTBA merelokasi 1.128 Kepala Keluarga (KK) atau 4.512 jiwa penduduk dari kawasan kumuh ke kawasan layak huni.
Kawasan yang tadinya merupakan pemukiman padat dan kumuh diubah menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) berupa zoo & jogging track.
Sebagai bagian dari langkah transformasi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia, PTBA pun bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dan Air Products and Chemicals Inc (APCI) dalam proyek hilirisasi batu bara menjadi Dymethil Ether (DME) di Tanjung Enim.
Proyek Strategis Nasional ini akan dilakukan selama 20 tahun, dengan mendatangkan investasi asing dari APCI sebesar US$2,3 miliar atau setara dengan Rp32,9 triliun.
Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta ton DME per tahun untuk mengurangi impor LPG sebesar 1 juta ton per tahun.
"Penghargaan ini mendorong PTBA untuk terus mendukung pembangunan berkelanjutan, melakukan berbagai pendampingan pemberdayaan masyarakat dengan memperhatikan standar ESG (Environmental, Social, and Governance) dan GRC (Governance, Risk, and Compliance)," tegas Suherman.
Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo yang juga merupakan Ketua Komite Penilai Kehormatan TJSL & CSR Award 2022, mengapresiasi Kementerian BUMN yang telah menempatkan posisi BUMN sebagai bagian dari warga dunia dalam upaya mencapai tujuan pembanguan berkelanjutan melalui implementasi program TJSL dan CSR.
Bambang berharap, TJSL & CSR Award 2022 menjadi momentum penting untuk memperkuat solidaritas dan kepedulian para pelaku usaha terhadap kondisi lingkungan sosial, khususnya dalam upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi.
"Penting pula kita sadari bahwa fungsi BUMN tidak hanya semata-mata sebagai agent of value creator yang memberikan kontribusi keuntungan, melainkan juga sebagai agent of development yang dituntut berkontribusi dalam pembangunan nasional,” katanya.
Dia menekankan bahwa BUMN tidak boleh melupakan kontribusinya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dalam menjalankan fungsinya sebagai generator aktivitas perekonomian.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komite Penilai TJSL & CSR Award 2022 Thendri Supriatno mengatakan, TJSL & CSR Award 2022 Tahun ke-2 fokus pada peran Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) BUMN dalam upaya pemulihan ekonomi di era transisi pandemi menuju endemi.
Parameter penilaian dalam ajang ini adalah akselerasi BUMN dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional melalui TJSL & CSR yang mencakup 4 aspek, yakni sosial, ekonomi, lingkungan, hukum dan tata kelola perusahaan sesuai agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Kategori penilaian terdiri dari tiga peringkat, yaitu bintang lima, bintang empat, dan bintang tiga.
Seluruh program perusahaan harus sejalan dengan 4 pilar SDGs (sosial, ekonomi, lingkungan, hukum dan tata kelola perusahaan). Secara garis besar ada 6 aspek yang dinilai, yaitu kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, keberlanjutan, dan dokumen pelengkap.