Bisnis.com, PALEMBANG – Geliat sektor pertambangan dan energi, terutama listrik, tercatat telah berkontribusi besar terhadap realisasi investasi pada semester I/2022 di Sumatra Selatan.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumatra Selatan, realisasi investasi di sektor pertambangan mencapai Rp2,9 triliun atau 12,13 persen dari total realisasi investasi provinsi itu yang mencapai Rp24 triliun.
Plt Kepala DPMPTSP Sumsel Yudha Husni mengatakan terdapat investasi pertambangan itu mayoritas merupakan komoditas batu bara.
“Investor di sektor pertambangan ini berasal penanaman modal dalam negeri (PMDN) atau investor lokal,” katanya saat acara press release kinerja investasi Sumsel triwulan II/2022, Senin (8/8/2022).
Adapun untuk investor asing atau penanaman modal asing (PMA), mayoritas menanamkan modalnya untuk sektor usaha listrik, gas dan air.
Dia mengatakan sektor energi tersebut merupakan kontributor utama dalam investasi Sumsel, yakni mencapai Rp6,8 triliun atau sebesar 28,33 persen dari total realisasi.
Yudha menjelaskan salah satu proyek listrik adalah pembangkit listrik tenaga uap mulut tambang (PLTU MT) Sumsel 8 dan Sumsel 5.
Diketahui, PLTU MT Sumsel 8 merupakan proyek yang digarap PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), perusahaan patungan antara China Huadian Hongkong Company Limited (CHDHK) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Oleh karena itu, Hongkong pun menempati peringkat pertama dalam 5 besar negara yang berinvestasi di Bumi Sriwijaya.
“Sementara secara sebaran Kabupaten Muara Enim mencatatkan investasi tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya,” katanya.
Diketahui, Muara Enim merupakan lokasi proyek PLTU Sumsel 8 dan juga menjadi salah satu sentra pertambangan batu bara di Sumsel.
Yudha melanjutkan pemain utama lainnya dalam portofolio investasi Sumsel sepanjang paruh pertama tahun ini adalah PT OKI Pulp and Paper Mills, perusahaan bubur kertas terbesar yang berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Kepala Bidang Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian DPMPTSP Sumsel Eko Agusrianto menambahkan bahwa anak usaha APP Sinar Mas itu bakal melakukan ekspansi pabrik tisu.
“Mereka bakal memperluas pabrik tisu. Kami pun dalam waktu dekat akan meninjau kegiatan investasi tersebut,” katanya.
Pihaknya pun optimistis target investasi senilai Rp41 triliun hingga akhir tahun ini dapat tercapai.