Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungi Desa Buruk Bakul, Gubernur Riau Salurkan BKK Rp190 Juta

Menurut data Pemprov Riau, pada 2019 lalu pihaknya telah memberikan BKK kepada 1.591 desa yang ada di Provinsi Riau dengan nilai Rp200 juta per desa.
Gubernur Riau Syamsuar (kiri) menyalurkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) di Desa Buruk Bakul, Bengkalis Riau. /Istimewa
Gubernur Riau Syamsuar (kiri) menyalurkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) di Desa Buruk Bakul, Bengkalis Riau. /Istimewa

Bisnis.com, PEKANBARU -- Gubernur Riau Syamsuar menyalurkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk Desa Buruk Bakul senilai Rp190 juta. Bantuan Pemprov tersebut diterima langsung oleh Kepala Desa Buruk Bakul, Sunaryo. 

Syamsuar memberikan bantuan itu pada saat menghadiri peringatan Hari Mangrove Sedunia di Desa Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.

"Dengan diberikannya bantuan untuk desa ini semoga bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Sehingga mampu membantu menurunkan angka stunting serta dapat membuka peluang kewirausahaan bagi anak-anak muda agar dapat menekan angka pengangguran,” ujar Syamsuar, Selasa (26/7/2022).

Saat kunjungan kerja itu disalurkan juga beberapa bantuan lainnya, seperti insentif guru tahfiz Rp12 juta, bantuan sarana pendukung guru tahfiz Rp5 juta. Kemudian bantuan Posyandu senilai Rp8 juta dan bantuan peningkatan kapasitas kewirausahaan pemuda/pemudi Rp8 juta. Lalu, bantuan modal BUMDes untuk Desa Batang Duku, Bengkalis, senilai Rp88 juta.

Menurut data Pemprov Riau, pada 2019 lalu pihaknya telah memberikan BKK kepada 1.591 desa yang ada di Provinsi Riau dengan nilai Rp200 juta per desa. 

Kemudian, pada 2020, mengalami penurunan disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19. Sehingga BKK yang disalurkan sebesar Rp85 juta per desa. Sedangkan di 2021, BKK yang disalurkan kembali naik menjadi Rp100 - Rp150 juta per desa.

Syamsuar menjelaskan, dengan adanya BKK ini berdampak positif untuk kemajuan desa. Sebelum memiliki program BKK Desa, jumlah desa mandiri di Riau hanya sebanyak 10 desa pada tahun 2019. Namun, pada 2022 jumlah desa mandiri meningkat menjadi 159 desa.

“Alhamdulillah, dengan adanya BKK ini saya harapkan desa-desa mandiri di Provinsi Riau terus semakin bertambah,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, sebelumnya dirinya telah bertemu dengan Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa se-Indonesia (Papdesi) di Pekanbaru. 

Pada pertemuan itu, dituturkan Syamsuar, bahwa Ketua Papdesi mengapresiasi program BKK Pemprov Riau. Karena hanya ada dua gubernur yang rutin memberikan BKK ini, yaitu Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur Riau.

“Jadi, kami beberapa hari yang lalu ada bertemu dengan Pepdesi. Ketua Umum Papdesi itu mengatakan hanya ada dua gubernur yang peduli dengan penyaluran dana kepada desa-desa, yaitu Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur Riau. Untuk itu doakanlah agar Riau semakin besar pendapatannya supaya masyarakat semakin besar mendapatkan bantuannya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper