Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gabung dalam Holding Danareksa, PT KIM Kecipratan Untung dan Berharap Dukungan Lebih Luas

Pada Semester I/2022 lalu, PT KIM berhasil membukukan laba senilai Rp14.699.776.704. Laba tersebut tercatat 323,5 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Semester I 2022 senilai Rp4.544.403.569 atau tumbuh 690,1 persen (yoy) dari realisasi laba Semester I/2021.
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) bersama Direktur Utama Holding BUMN Danareksa Arisudono Soerono (kiri) saat peluncuran Holding BUMN Danareksa di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (20/7/2022). / Rinaldi Mohammad Azka
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) bersama Direktur Utama Holding BUMN Danareksa Arisudono Soerono (kiri) saat peluncuran Holding BUMN Danareksa di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (20/7/2022). / Rinaldi Mohammad Azka

Bisnis.com, MEDAN - Manager Corporate Secretary PT Kawasan Industri Medan (PT KIM) Mini Herawati mengatakan, perseroan sudah mulai merasakan manfaat dari pembentukan Holding BUMN Danareksa.

Mini berharap holding tersebut memberi dukungan yang lebih luas dan kuat terhadap kinerja masa depan PT KIM. Terutama dalam peningkatan investasi serta standarisasi layanan untuk para tenant.

"PT KIM sudah mulai merasakan manfaat dari sisi kajian bisnis yang lebih tajam dan skema pembiayaan yang lebih bervariasi serta efisien," kata Mini kepada Bisnis, Rabu (20/7/2022).

Mini menjelaskan, kinerja PT KIM pada Semester I/2022 terealisasi sesuai target. Dia berharap kinerja tersebut akan meningkat pada Semester II/2022 dengan dukungan dari pembentukan holding.

Pada Semester I/2022 lalu, PT KIM berhasil membukukan laba senilai Rp14.699.776.704. Laba tersebut tercatat 323,5 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Semester I 2022 senilai Rp4.544.403.569 atau tumbuh 690,1 persen (yoy) dari realisasi laba Semester I/2021.

"Di masa depan, PT KIM berharap dapat memperoleh dukungan yang lebih luas dan kuat dari Kawasan Industri BUMN lain yang tergabung dalam holding sebagai keluarga besar. Terutama dalam hal peningkatan investasi dan standarisasi layanan kepada para tenant," ujar Mini.

Seperti diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali melakukan penataan di lingkungan BUMN.

Kini, Danareksa telah diresmikan menjadi holding yang membawahi beberapa perusahaan lintas sektor untuk memperkuat bisnis dan optimalisasi sumber daya perusahaan. Pembentukan holding mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2022.

Peluncuran Holding Danareksa dilakukan langsung oleh Erick di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Dengan peresmian tersebut, Danareksa kini menjadi holding spesialis transformasi pertama milik BUMN yang berstandar dan berskala internasional.

Pada kesempatan itu, Erick menjelaskan bahwa transformasi yang dijalankan BUMN telah mencatatkan hasil yang luar biasa. Termasuk Danareksa.

Melalui efisiensi, konsolidasi serta penerapan Good Corporate Governance, berbagai transformasi yang ditempuh terbukti menghasilkan peningkatan pendapatan pemerintah dari BUMN hingga Rp60 triliun di masa krisis pandemi lalu.

Erick menuturkan, pembentukan Holding Danareksa bertujuan menciptakan sinergitas bisnis model di antara perusahaan BUMN yang tidak masuk dalam 12 klaster.

"Ada perusahaan- perusahaan atau investasi BUMN yang saya rasa perlu pemikiran, pendampingan secara berkelanjutan. Padahal potensinya luar biasa," ujar Erick melalui keterangan tertulis yang diperoleh Bisnis.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Danareksa Arisudono Soerono menganggap pembentukan Holding Danareksa sebagai hal yang unik.

Pada umumnya, kata dia, holding BUMN bergerak di satu sektor industri. Namun, Holding Danareksa ini justru menaungi beragam sektor industri.

"Oleh karena itu, upaya pembentukannya cukup kompleks, dengan beragam pemangku kepentingan, dan diperlukannya lima Peraturan Pemerintah," katanya.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2022, terdapat 10 perusahaan BUMN yang bergabung dalam Holding Danareksa.

10 perusahaan tersebut adalah PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Makassar, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, PT Nindya Karya, PT Balai Pustaka, dan PT Kliring Berjangka Indonesia.

10 perusahaan BUMN yang bergerak di Jasa Keuangan, Konstruksi, Kawasan Industri dan Teknologi tersebut menambah portofolio anak perusahaan dan entitas asosiasi Danareksa yang awalnya hanya berjumlah lima perusahaan.

Setelah disatukan dalam format baru, maka total aset holding tahap pertama menjadi Rp49,1 triliun. Untuk laba bersih tahun 2020 menjadi Rp468,6 miliar dan laba bersih 2021 menjadi Rp796 miliar.

"Selanjutnya sesuai peta jalan Kementerian BUMN, masih ada enam BUMN lagi yang akan di-inbreng-kan sebagai tahap dua holding Danareksa yang kami rencanakan untuk dilakukan di tahun ini," kata Ari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper