Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrikan Lokal Didorong untuk Menunjang Sektor Hulu Migas

Oleh karena itu, pemerintah lewat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berupaya untuk mempertemukan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan industri lokal hulu migas, termasuk di wilayah Sumatra Selatan.
Sekretaris Daerah Sumatra Selatan Supriono (kanan) meninjau katup (valve) yang diproduksi pabrikan lokal untuk menunjang kegiatan operasional industri hulu migas nasional. /Bisnis-Dinda Wulandari
Sekretaris Daerah Sumatra Selatan Supriono (kanan) meninjau katup (valve) yang diproduksi pabrikan lokal untuk menunjang kegiatan operasional industri hulu migas nasional. /Bisnis-Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG – Pabrikan lokal didorong untuk terus menunjang industri hulu minyak dan gas di Tanah Air lewat pemenuhan produk bagi sektor tersebut.

Oleh karena itu, pemerintah lewat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berupaya untuk mempertemukan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan industri lokal hulu migas, termasuk di wilayah Sumatra Selatan.

Plt Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Rudi Satwiko mengatakan semakin besar peran pelaku usaha lokal, maka semakin luas dampak berganda yang dihasilkan industri hulu migas nasional.

“Kami berupaya meningkatkan komponen lokal [tingkat kandungan dalam negeri/TKDN] untuk barang dan jasa di industri hulu migas,” katanya dalam acara Pra Forum Kapasitas Nasional 2022, di Palembang, Selasa (5/7/2022).

Menurut Rudi, kebijakan penggunaan TKDN yang ditetapkan pemerintah sebesar 57 persen membuka peluang bagi pelaku usaha lokal dan nasional untuk menunjang industri hulu migas.

SKK Migas menilai, saat ini sudah banyak produk, termasuk produk padat teknologi, yang bisa dibuat di Indonesia dengan kualitas tinggi.

Salah satunya, PT Teknologi Rekayasa Katup (TRK), yang merupakan produsen katup (valve) nasional.

Direktur Utama PT TRK, Yon Ming, mengatakan kemampuan pabrikan lokal sebagai penunjang industri hulu migas di Indonesia terus berkembang.

Sepuluh tahun lalu, peralatan dan permesinan untuk industri hulu migas didominasi produk impor, termasuk valve yang merupakan alat vital dalam operasional migas.

Valve sebagai alat untuk mengontrol jumlah aliran fluida migas, dulu selalu diimpor dari Eropa, dan juga China. Sekarang PT TRK berhasil mengembangkan dan memproduksi katup bola (ball valve) presisi tinggi,” katanya.

Meskipun berstatus pabrikan lokal, perusahaan ini mampu memproduksi ball valve dengan rating 150 bar sampai 2500 bar.

“Semua proses pabrikasi, mulai dari pembuatan desain, permesinan, perakitan, uji coba, sampai finishingdilakukan di dalam negeri oleh pekerja lokal,” katanya.

Yon Ming mengatakan pihaknya telah memiliki 170 karyawan untuk operasional pabrik yang berlokasi di Cikande, Kabupaten Serang, Banten.  

Dia mengemukakan sebagai produsen lokal, pihaknya berharap pemerintah terus mendukung pengembangan industri lokal.

“Kami butuh dukungan serius, misalnya dalam hal perizinan dan pengurusan dokumen yanng memperlancar pengembangan dan operasional industri,” katanya.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi, mengatakan produk penunjang operasional hulu migas dari lokal sudah banyak.

“Katup salah satunya, ada pula pipa-pipa baja. Transformasi produk itu hampir tidak ada dibeli dari luar,” katanya.

Menurut dia, pencapaian TKDN yang digunakan KKKS sudah sesuai target pemerintah, di mana realisasinya sampai dengan April 2022 sebesar 62 persen.

Hanya saja, dia menekankan, pentingnya kualitas dan mutu dari produksi pabrikan lokal karena menyangkut keamanan dalam operasional sektor hulu migas.

“Makanya kami mendorong program uji coba produk pabrikan lokal, sehingga tidak beli kucing dalam karung,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Sumsel Supriono mengatakan sebagai provinsi yang menjadi lokasi operasional KKKS, Pemprov Sumsel berharap industri hulu migas berdampak positif terhadap masyarakat sekitar.

“Salah satunya lewat penggunaan TKDN, apa yang bisa dibuat oleh masyarakat sekitar seharusnya bisa dipakai sehingga ada efek berganda dari sektor usaha itu untuk warga,” paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper