Ratusan Sapi di Riau Terinfeksi PMK, 171 Ekor Sudah Sembuh

Organisasi perangkat daerah yang terkait perlu meningkatkan koordinasi lintas sektoral, seperti memberikan informasi atau penyuluhan kepada masyarakat tentang PMK dan vaksin terhadap hewan ternak.
Pekerja menggiring sapi Bali ke atas truk untuk dikirim ke Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Denpasar di Pasar Hewan Beringkit, Badung, Bali, Minggu (3/7/2022). Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menghentikan sementara pengiriman sapi Bali ke luar pulau sejak Sabtu (2/7) menyusul adanya 63 kasus sapi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di tiga kabupaten di Bali sehingga 55 ekor sapi terjangkit telah dimusnahkan./Antara-Nyoman Hendra Wibowo.
Pekerja menggiring sapi Bali ke atas truk untuk dikirim ke Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Denpasar di Pasar Hewan Beringkit, Badung, Bali, Minggu (3/7/2022). Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menghentikan sementara pengiriman sapi Bali ke luar pulau sejak Sabtu (2/7) menyusul adanya 63 kasus sapi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di tiga kabupaten di Bali sehingga 55 ekor sapi terjangkit telah dimusnahkan./Antara-Nyoman Hendra Wibowo.

Bisnis.com, PEKANBARU — Pemerintah Provinsi Riau menyatakan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak khususnya sapi di daerah itu terus meningkat.

Data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau tercatat sudah ada 625 kasus PMK pada sapi di Provinsi Riau, dengan rincian 171 ekor sembuh, 2 ekor mati, 1 ekor potong bersyarat dan 478 ekor sisanya masih positif.

Asisten II Setdaprov Riau, M Job Kurniawan mengatakan organisasi perangkat daerah yang terkait perlu meningkatkan koordinasi lintas sektoral, seperti memberikan informasi atau penyuluhan kepada masyarakat tentang PMK dan vaksin terhadap hewan ternak.

“Kita perlu tingkatkan koordinasi lintas sektoral karena ini berguna sebagai pemberi informasi kepada masyarakat, dan semoga saja bisa menjadi salah satu cara untuk melakukan penanganan PMK,” ujarnya, Minggu (3/7/2022).

Menurutnya, jika masyarakat bisa memahami terkait penanganan wabah PMK khusus bagi yang memiliki usaha ternak, juga akan berguna untuk menaikkan penghasilan para pelaku usaha hewan ternak menjelang Hari Raya Iduladha 1443 hijriyah atau tahun ini.

Diakuinya jika pemahaman informasi tersebut sampai ke masyarakat secara langsung, para peternak bisa mengantisipasi hewannya yang untuk dijual dengan cara divaksin, dan masyarakat pun tidak perlu takut membeli sapi atau kambing kurban.

Kemudian bagi pengurus masjid atau musala serta pihak pelaksana ibadah kurban tahun ini, juga diharapkan pihaknya untuk memeriksa kesehatan sapi yang akan dibeli sebagai hewan kurban.

"Dengan berbagai upaya seperti pemberian vaksin kepada sapi, serta melokalisir sapi yang terdampak PMK, harapan kami bisa mendukung kelancaran masyarakat dalam melaksanakan ibadah kurban pada momen Hari Raya Iduladha," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper