Bisnis.com, PADANG - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatra Barat menyebutkan telah ditemukannya kasus positif virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada tiga ekor sapi di Kabupaten Sijunjung.
"Ada tiga ekor sapi yang dinyatakan positif PMK yakni di daerah Kabupaten Sijunjung. Pagi tadi diketahui hasil labornya, setelah kita cek di labor sejak hari Rabu (11/5) kemarin," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Sumbar Erinaldi ketika dihubungi Bisnis di Padang, Jumat (13/5/2022).
Dia menjelaskan ditemukannya kasus positif PMK itu, merupakan sapi yang berada di Pasar Ternak Palangki Sijunjung. Sapi itu diketahui berasal dari Pekanbaru.
"Dari tracking yang kita lakukan, sebelum sapi itu dibawa dari Pekanbaru, ternyata sapi yang positif ini berasal dari Aceh," jelasnya.
Diakuinya bahwa dari informasi pemilik sapi di Sijunjung itu, kondisi sapi yang dibeli itu dalam keadaan sakit yakni pincang.
Melihat kondisi sapi yang demikian, pada hari Rabu (11/5), petugas paramedis memeriksa sapi tersebut dengan tanda klinis yaitu kuku erosi/lepuh.
"Dilanjutkan pula dengan cek labor di Bukittinggi. Hasilnya ternyata 3 ekor sapi itu positif terpapar PMK," tegas Erinaldi.
Menurutnya kasus perdana di Sumbar soal PMK itu, tidak hanya menyerang sapi. Tapi juga satu ekor kerbau yang positif PMK.
Sapi itu berada di Jorong Padang Basiku Nagari Lubuk Tarok Sijunjung. Kerbau tersebut dibeli di Pasar Ternak Palangki hari Sabtu (7/5) lalu.
"Untuk kerbau itu awalnya dibeli dalam kondisi sehat. Tapi pada Selasa (10/5), pemilik melapor ke paramedis Puskeswan Palangki dengan keluhan sejak hari Minggu (8/5) kerbau demam, tidak mau makan, mulut berbusa, berbau dan kuku sakit," sebutnya.
Dari hasil tanda klinis yang ditemui oleh petugas adalah kerbau sulit berdiri, demam, teracak lunak/erosi/lepuh serta myasis ke 4 kakinya).
"Kini untuk sapi dan kerbau yang terpapar PMK dilakukan pengobatan simptomatis dan isolasi," ungkapnya. (k56).