Bisnis.com, PALEMBANG – Produksi padi di Sumatra Selatan tercatat sebanyak 2,55 juta ton gabah kering giling atau turun hampir 7 persen pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel) penurunan serupa juga terjadi pada produksi beras yang menjadi 1,46 juta dibandingkan tahun 2020 yang senilai 1,57 juta ton.
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sumsel, Sukerik, mengatakan angka produksi tersebut merupakan angka tetap yang dihitung pihaknya.
Menurut dia, penurunan dalam produksi pertanian pangan Sumsel itu merupakan bagian dari fenomena nasional.
“Semua provinsi yang besar produksi beras turut mengalami penurunan, karena kondisi iklim dan cuaca yang kurang bersahabat, terutama banjir,” katanya, Selasa (1/3/2022).
Dia mengemukakan terdapat tiga daerah yang mendominasi produksi padi Sumsel, yakni Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.
Sukerik memaparkan angka produksi padi dihitung berdasarkan luas panen dan produktivitas.
Berdasarkan luas panen, kata dia, terjadi pula penurunan sebanyak 55.080 hektare atau 10 persen, dari semula 551.320 ha pada 2020 menjadi 496.240 ha pada tahun lalu.
Meksi produksi padi, beras dan luasan panen menurun sepanjang tahun 2021, namun BPS mencatat angka sementara untuk periode Januari—April 2022 menunjukkan peningkatan.
“Seperti produksi GKG naik 3,76% demikian pula untuk produksi beras,” kata dia.