Bisnis.com, PALEMBANG – Perusahaan asal China, China Shanxi International Economic & Technical Co. Ltd, melirik peluang investasi di Pelabuhan Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan.
Hal tersebut terungkap setelah rombongan perusahaan tersebut meninjau lokasi Pelabuhan Tanjung Carat baru-baru ini.
Gubernur Sumsel Herman Deru menyambut baik atas respons calon investor asing tersebut.
“Kami ingin mereka membangun di Tanjung Carat. Secara umum kami satu pemikiran jadi tinggal menunggu teknisnya saja,” katanya dalam keterangan pers, Kamis (20/1/2022).
Deru mengatakan pemprov bakal menyiapkan mitra nasional dan mitra daerah, sehingga gubernur meminta calon investor agar membuka diri untuk kemitraan tersebut.
Dia menjelaskan Pelabuhan Tanjung Carat merupakan impian masyarakat Sumsel.
Menurutnya, masyarakat menginginkan sekali adanya pelabuhan samudera sehingga hasil komoditas dapat langsung diekspor dari pelabuhan tersebut.
“Cita-cita kami membangun pelabuhan ini sudah timbul sejak lama bahkan dari berpuluh-puluhan tahun yang lalu, sebab ini kebutuhan daerah karena Sumsel tidak ada pelabuhan samudera sehingga masyarakat sulit mengekspor hasilnya,” ujarnya.
Gubernur menilai Pelabuhan Boom Baru di Palembang sudah tidak memungkinkan lagi untuk peningkatan.
“Jadi semua akan terintegrasi di Pelabuhan Tanjung Carat, seperti batu bara, minyak, gas, termasuk hasil perkebunan seperti karet, sawit dan SDA lainnya,” katanya.
Sebelumnya, General Manager of Shanxi International Economic & Technical Co. Ltd Indonesia, Jason Hang, mengatakan Pelabuhan Tanjung Carat memiliki lokasi yang sangat strategis. Oleh karena itu pihaknya berkeinginan melakukan kerjasama dalam pembangunan pelabuhan tersebut.
“Kami sudah survei ke Pelabuhan Tanjung Carat dan kami lihat lokasinya sangat bagus,” katanya.
Jason mengaku ketertarikan untuk berinvestasi di Pelabuhan Tanjung Carat, selain memiliki lokasi yang strategis Sumsel juga mempunyai potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah.
“Semoga dalam waktu dekat dapat melakukan kerjasama dengan menandatangani MoU,” ujarnya.