Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Hulu Rokan Kejar Produksi 300.000 BOPD pada 2025

Jaffee Arizon Suardin, Direktur Utama PHR, mengatakan proses alih kelola berjalan baik. PHR juga gencar melakukan pengeboran yang didukung dengan 17 rig yang beroperasi saat ini.
Dirut Pertamina Hulu Rokan, Jaffee Arizon Suardin. PHR menargetkan produksi migas di blok Rokan mencapai 300.000 BOPD pada 2025 mendatang. /Bisnis-Arif Gunawan
Dirut Pertamina Hulu Rokan, Jaffee Arizon Suardin. PHR menargetkan produksi migas di blok Rokan mencapai 300.000 BOPD pada 2025 mendatang. /Bisnis-Arif Gunawan

Bisnis.com, PEKANBARU-- Setelah berhasil mencapai rata-rata produksi 162.000 barrel oil per day (BOPD) hingga November 2021, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menargetkan produksi 180.000 BOPD pada tahun depan.

Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan proses alih kelola berjalan baik. PHR juga gencar melakukan pengeboran yang didukung dengan 17 rig yang beroperasi saat ini.

"Mimpi kami pada 2024 mengejar produksi 270.000 BOPD. Pada 2025, kami kejar 300.000 BOPD," ujar Jaffee, Rabu (22/12/2021).

Menurut Jaffee, untuk mendukung target produksi 300.000 BOPD, PHR terus melanjutkan pengeboran secara masif. Pada 2022, PHR menargetkan pengeboran 400-500 sumur dengan menambah tiga rig, menjadi 20 rig.

"Untuk mencapai 300.000 BOPD tidak hanya mengebor sumur baru, namun semua ekosistemnya harus disiapkan dan ini butuh investasi yang besar," ungkap Jaffee.

PHR yang didirikan pada 20 Desember 2018 mulai mengambil alih pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia pada 9 Agustus 2021. Selain WK Rokan, sebagai induk perusahaan Regional 1 Sumatera, PHR juga mengelola seluruh aset-aset produksi Pertamina di Sumatra. Saat ini Regional 1 Sumatra berkontribusi 35 persen dari total produksi migas Pertamina melalui Subholding Upstream.

Selain siap mendukung Pertamina menjadi perusahaan energi global dengan aset US$100 miliar, PHR juga ingin menjadi perusahaan migas global. Untuk mendukung cita-cita tersebut, PHR mempunyai tagline "SUMATERA" atau SUstainable, MAsif, To grow, Efficient, Resilient dan Agressive.

"Jadi kami tidak hanya menahan decline, tapi juga meningkatkan produksi. Karena Rokan kalau tanpa ada usaha apapun, penurunannya bisa 26 persen. Selain itu untuk menopang pertumbuhan kami juga memberi peluang bagi anak bangsa dan putera daerah untuk berkarya di PHR," ungkap Jaffee.

Sementara itu, Komisaris Independen PHR Reinhard Parapat berharap semua pihak untuk mendukung PHR, sebagai salah satu produsen minyak terbesar agar terus menunjukkan kinerja terbaiknya.

"Hal ini untuk menunjang target produksi satu juta barel minyak per hari pada 2030," kata Reinhard.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper