Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO Anjlok Tapi Minyak Goreng Tetap Mahal, Begini Analisis Pengamat

Walau harga CPO relatif turun, harga minyak goreng di pasaran justru tetap mahal.
Minyak goreng/Antara
Minyak goreng/Antara

Bisnis.com, MEDAN - Belakangan ini, harga minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) anjlok imbas varian baru Covid-19, Omicron, merebak.

Akan tetapi, kejutan terjadi pada hari ini, Selasa (21/12/2021). Pada pukul 09:58 WIB, harga CPO terpantau mengalami lonjakan signifikan. Di Bursa Malaysia, harga CPO tercatat MYR4.375 per ton. Harga ini naik 1,86 persen dibanding perdagangan sehari lalu.

Meski belakangan mulai naik, harga CPO tercatat menurun 7,09 persen secara point-to-point sepekan terakhir. Dibandingkan sebulan lalu, harganya menurun sebesar 14 persen secara point-to-point.

Walau harga CPO relatif turun, harga minyak goreng di pasaran justru tetap mahal. Berdasar pantauan di pasar, harga minyak goreng curah di Kota Medan, Sumatra Utara, umumnya berkisar Rp18.000 per kilogram. Tak jauh berbeda dengan harga minyak goreng kemasan.

Menurut pengamat ekonomi asal Universitas Islam Negeri Sumatra Utara Gunawan Benjamin, terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan harga minyak goreng bertahan tinggi walau harga CPO global turun.

"Jadi memang ada beberapa asumsi yang bisa menyimpulkan mengapa minyak goreng masih mahal," kata Gunawan.

Gunawan menduga penurunan harga CPO dalam waktu relatif cepat sehingga tak berdampak drastis pada pembentukan harga minyak goreng. Kondisi ini juga bisa disebabkan ulah pedagang yang sengaja menahan harga tetap tinggi. Apalagi masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 segera tiba.

"Untuk itu dibutuhkan sidak dari hulu hingga ke hilirnya," kata Gunawan.

Menurut Gunawan, kemunculan varian Omicron juga belum memberi dampak signifikan terhadap kinerja rupiah. Yakni dalam rentang Rp14.200 hingga Rp14.400 per US$1.

Dengan kinerja mata uang yang cukup terbatas, menurut Gunawan, seyogyanya juga tidak memicu kenaikan harga bahan baku yang akhirnya menyebabkan biaya produksi minyak goreng melambung.

Gunawan juga menyoroti penurunan harga minyak goreng kemasan yang mendekati harga minyak goreng curah. Hal ini akan berdampak pada para produsen minyak goreng curah tersebut.

"Bisa jadi kapasitas produksi dari sejumlah produsen minyak curah baru mulai ditingkatkan atau mungkin baru dihidupkan. Kalau ini yang terjadi, maka sebenarnya titik keseimbangan baru harga minyak goreng akan tercipta nantinya. Ini hanya masalah waktu," kata dia.

Lebih lanjut, Gunawan memprediksi minyak goreng akan mengalami tren penurunan harga. Bahkan, melihat tren penurunan harga CPO global, harga minyak goreng mestinya sudah ikut turun saat ini.

Oleh karena itu, Gunawan berharap tak ada spekulan yang bermain dalam situasi saat ini.

"Kita lihat dalam dua hingga empat pekan ke depan. Apabila tren harga CPO masih turun tetapi harga minyak goreng masih bertahan mahal, berarti memang ada masalah di situ," pungkas Gunawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper