Bisnis.com, ACEH - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) temukan banyak persoalan saat melakukan dialog secara langsung dengan para petani di daerahnya.
Beberapa persoalan yang muncul tersebut mulai dari kendala pengelolaan lahan, perawatan tanaman, hingga penjualan hasil bumi mereka usai panen.
“Yang mereka keluhkan terkait program yang dianggarkan pemerintah, baik bantuan dan lain-lain. Permasalahannya hanya [pemerintah hanya] programkan pengadaan bibit, pupuk. Tapi setelah panen, petani mengeluh tak ada pembeli,” ujar Sekretaris DPW PKR NAD, Munawardi dalam keterangannya kepada Bisnis, Senin (20/12/2021).
Menyikapi kondisi itu, pihaknya meminta pemerintah dalam membuat program bagi petani untuk melakukan penelitian terlebih dulu.
Tujuannya, agar program pertanian yang akan dijalankan ke depan cocok dengan kondisi di lapangan.
Baca Juga
Selain itu, perlu ada penyuluhan atau pendampingan kepada para petani selama program berjalan. Dengan begitu diharapkan program pertanian bisa berjalan baik dan hasilnya bisa dinikmati para petani Aceh.
Dia menjelaskan komoditas pertanian di Aceh beraneka ragam, seperti kelapa, padi, coklat, pepaya, cengkeh, pala, pinang, sawit, dan lain-lain. Komoditas tanaman petani tergantung lokasi dan kondisi lahan pertanian.
Dengan kondisi seperti itu, pihaknya berusaha hadir untuk memberikan solusi kepada para petani. Selain memberikan masukan kepada pemerintah, PKR juga berusaha membantu pemasaran hasil bumi para petani Aceh.
Para pengurus dan anggota PKR membeli produk para petani, menampung, dan menjualnya.
“Teman-teman hadir membantu dengan mediasi, dengan kami pengurus-pengurus di sini, untuk membantu membeli, menampung hasil bumi petani lalu dipasarkan ke beberapa daerah, termasuk luar negeri,” kata dia.
Sebagai informasi, Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) yang dipimpin Tuntas Subagyo, kini masif membentuk kepengurusan di sejumlah daerah.
Untuk mengenalkan PKR kepada masyarakat, jajaran pengurus DPW dan DPD PKR setempat juga terjun langsung ke tengah warga. Mereka hadir dengan program-program khusus. Salah satunya, program prioritas mengangkat kesejahteraan para petani.
“Kami bersilaturahmi langsung dengan warga dan mendengarkan keluh kesah mereka, terutama keluhan di sektor pertanian,”ungkap Munawardi.