Bisnis.com, PALEMBANG -- PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), fintech p2p lending, menginisiasi program sosial NyalakanDesa untuk membantu warga di pelosok Sumatra Selatan.
Dalam program itu, Amarta menyalurkan lampu bertenaga surya kepada warga di Desa Ulak Bedil, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir dan Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Chief Risk and Sustainability Officer Amarta Aria Widyanto mengatakan warga desa tersebut kesulitan untuk produktif dalam menjalankan usahanya lantaran terhambat oleh keterbatasan fasilitas listrik.
“Padahal berdasarkan penelitian kami, desa tersebut memiliki potensi ekonomi yang baik. Namun, infrastruktur di desa tersebut sangat terbatas. Kami berupaya memberikan sumber listrik yang ekonomis dan ramah lingkungan,” katanya dalam keterangan pers, Rabu (8/12/2021).
Aria menilai infrastruktur di desa tersebut sangat terbatas dan tidak mengalami perbaikan selama puluhan tahun.
Hal ini tentu menjadi penghambat utama bagi warga desa, termasuk mitra Amartha, dalam melakukan kegiatan ekonomi dan aktivitas sehari-hari.
Dia mengatakan pihaknya meyakini bahwa aliran listrik di rumah tangga dapat mendorong produktivitas yang berujung pada peningkatan kesejahteraan.
“Oleh karena itu, Amartha merealisasikan misinya untuk menciptakan kesejahteraan merata melalui program #NyalakanDesa, agar kualitas hidup warga desa tersebut dapat membaik,” katanya.
Mukhlis, Kepala Desa Ulak Bedil, mengatakan lampu untuk penerangan jalan dan rumah tangga tersebut sangat bermanfaat bagi warga, karena sebelumnya kegiatan warga otomatis berhenti di malam hari.
Padahal, beberapa warga berpotensi untuk melanjutkan usahanya pada malam hari, seperti melanjutkan menenun kain songket, atau memproduksi kerajinan.
“Namun, tanpa penerangan pada malam hari, kegiatan tersebut menjadi tertunda dan memperlambat kapasitas produksi warga,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan catatan internal Amartha, terdapat lebih dari 3.700 mitra Amartha yang berdomisili di Kabupaten OKI.
Sebagian besar mitra binaan Amartha menjalankan usaha di sektor perdagangan, kuliner serta kerajinan.
Amartha melakukan observasi dan menemukan fakta bahwa kapasitas produksi mitra binaan di wilayah Ogan Komering Ilir khususnya di area Ulak Bedil dan Padamaran berjalan stagnan.
Padahal, potensi untuk meningkatkan produksi untuk mendapatkan tambahan lebih besar sangat bisa dilakukan. Namun, keterbatasan fasilitas listrik, membuat mitra terpaksa menghentikan kegiatan ekonominya selepas sore hari.
Ahmad Lamsari, Camat Indralaya, menambahkan, dari 17 desa di Indralaya, Ulak Bedil merupakan dusun paling dalam di Kecamatan Indralaya,dan sudah sejak lama menantikan kehadiran listrik di setiap rumah.
“Kami mengapresiasi langkah Amartha karena telah mengakomodir kebutuhan warga, serta mendukung pertumbuhan UMKM setempat,” katanya.