Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dinkes Kepri Larang Warga Mudik Natal dan Tahun Baru

Menurutnya mudik hari raya Natal dan tahun baru berpotensi menimbulkan klaster baru Covid-19, terutama bagi anak-anak, sangat rentan terpapar virus tersebut.
Sejumlah kendaraan melaju di tol Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/12/2020). Arus mudik Natal dan Tahun Baru di Tol Jakarta-Cikampek di Bekasi terpantau ramai lancar. /ANTARA
Sejumlah kendaraan melaju di tol Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/12/2020). Arus mudik Natal dan Tahun Baru di Tol Jakarta-Cikampek di Bekasi terpantau ramai lancar. /ANTARA

Bisnis.com, TANJUNGPINANG - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melalui Dinas Kesehatan melarang warganya mudik Natal dan Tahun Baru 2022 untuk mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga penyebaran Covid-19.

"Mudik tak boleh, kalau merayakan oleh, tapi di rumah masing-masing dan tetap patuhi prokes," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri M. Bisri di Tanjungpinang, Rabu (17/11/2021).

Larangan tersebut, kata dia, sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yang menghapus hari libur Natal dan tahun baru.

Menurutnya mudik hari raya Natal dan tahun baru berpotensi menimbulkan klaster baru Covid-19, terutama bagi anak-anak, sangat rentan terpapar virus tersebut.

"Anak-anak berisiko tinggi terpapar Covid-19 saat perjalanan mudik," ujarnya.

Berkaca dari pengalaman, katanya, momen perayaan hari besar keagamaan dapat memicu lonjakan kasus Covid-19.

Dia mencontohkan perayaan Idulfitri Mei 2021 menyebabkan terjadinya gelombang kedua kasus Covid-19 di wilayah Provinsi Kepri.

"Nah, dengan kondisi kasus Covid-19 yang sudah jauh melandai, tentu kita tak ingin terjadi lonjakan lagi, karena akan sangat susah untuk menurunkannya," ujarnya.

Lebih lanjut Bisri menyampaikan Pemprov Kepri segera menerbitkan surat edaran menyangkut pelarangan mudik Natal dan tahun baru.

Ia belum dapat memastikan mekanisme pengawasan di lapangan saat larangan itu diberlakukan.

"Masih terus dibahas, karena akan ada pengawasan ketat pada akses keluar-masuk pelaku perjalanan, baik jalur laut maupun udara," kata Bisri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper