Bisnis.com, PADANG - PT BTPN Syariah Tbk telah menyalurkan pembiayaan Rp10,2 triliun pada kuartal III/2021. Jumlah itu tumbuh 12 persen (YoY) dibanding Rp9,1 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan yang positif ini juga tetap mengedepankan kualitas pembiayaan yang terjaga dengan NPF (Non Performing Financing) di posisi 2,4 persen.
Direktur Bisnis BTPN Syariah Tbk, Dwiyono Bayu Winantio dalam kegiatannya di Padang mengatakan, adanya pertumbuhan pembiayaan itu tidak terlepas dari upaya Bank BTPN Syariah untuk membantu prasejahtera produktif yang kini jumlahnya telah mencapai 3,1 juta yang terdiri dari pelaku usaha ultra mikro.
"Pembiayaan yang kita berikan kepada prasejahtera produktif itu kita kenal sebagai Tepat Pembiayaan Syariah. Produk ini adalah pembiayaan tanpa jaminan yang diberikan untuk modal usaha bagi masyarakat prasejahtera produktif khususnya perempuan," katanya, Jumat (12/11/2021).
Menurutnya seiring adanya pertumbuhan pembiayaan itu, dari beberapa kondisi pelaku usaha yang menjadi nasabah pembiayaan Bank BTPN Syariah, juga turut tumbuh. Kabar itu, kata Ade, merupakan kabar baik, karena cukup banyak pelaku usaha yang terdampak adanya pandemi Covid-19.
"Kemarin saya bersama teman-teman dari BTPN Syariah di Padang telah mendatangi nasabah pembiayaan kita dan juga menemui pelaku usahanya langsung. Memang ada kendala yang dihadapi nasabah kita, tapi kini sudah mulai membaik seiring pandemi pun mulai melandai," jelasnya.
Business Development Head PT BTPN Syariah Tbk. Ade Fauzan, menambahkan, dalam kondisi pandemi saat ini, kehadiran Tepat Pembiayaan Syariah telah dirasakan manfaatnya oleh nasabah pembiayaan Bank BTPN Syariah.
Hal ini dikarenakan, dalam menjangkau prasejahtera produktif itu, pihak Bank BTPN Syariah telah memberikan kemudahan bagi nasabah pembiayaan.
"Pembiayaan ini diberikan sebagai modal usaha khusus kepada ibu-ibu prasejahtera yang ada di pedesaan atau pinggiran kota di berbagai daerah di Indonesia untuk memulai usaha atau meningkatkan usaha mikronya. Kita konsisten sampai saat ini membantu pelaku usaha itu," sebutnya.
Ade menyatakan tidak hanya memberikan akses keuangan dan modal usaha, Tepat Pembiayaan Syariah juga mengupayakan pemberdayaan melalui Pelatihan dan Pendampingan yang berkala di bidang pengetahuan keuangan, kewirausahaan dan kesehatan.
Dia menjelaskan alasan yang membuat Tepat Pembiayaan Syariah adalah solusi untuk menjangkau prasejahtera produktif itu, karena memiliki paket komplit untuk memberikan perubahan kehidupan nasabah prasejahtera.
Seperti untuk paket keuangan, melalui ini Bank BTPN Syariah membantu modal usaha yang diberikan kepada nasabah untuk menjawab kebutuhan membangun dan mengembangkan usaha produktif.
Bantuan ini kemudian dikembalikan dalam bentuk angsuran dua mingguan. Nasabah juga memperoleh manfaat tambahan lainnya yaitu asuransi jiwa untuk nasabah dan suami, tabungan, serta pembebasan angsuran setiap Hari Raya Idul Fitri.
"Jadi setelah 3 siklus dapat dilalui dengan baik, nasabah akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pembiayaan perbaikan rumah dan pendidikan anak," jelasnya.
Begitu juga untuk program pemberdayaan, Ade mengatakan, untuk nasabah dapat terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, di Bank BTPN Syariah melalui program pendampingan berkelanjutan yang meliputi topik kesehatan, kewirausahaan dan pengembangan komunitas.
"Kita tidak melepas nasabah begitu saja. Kita dampingi mereka, sampai menjadi nasabah yang sejahtera," tegasnya.
Seperti halnya untuk melalui sistem keanggotaan itu, ada nasabah dikelompokkan dalam satu sentra yang anggotanya dipilih sendiri oleh nasabah, dipimpin oleh Ketua Setra yang dipilih oleh anggota sentra.
"Disini kita memberikan pendampingan di setiap sentra, dengan petugas lapangan terlatih yang biasa disebut Community Officer. Secara rutin Community Officer kami melayani dan memberikan pendampingan kepada nasabah dengan cara bertemu di tempat-tempat nasabah," tutup Ade. (k56).