Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Nagari Catatkan Laba Rp318,66 Miliar hingga Triwulan III 2021

Berdasarkan publikasi laporan keuangan pada hari ini (25/10/2021), pertumbuhan laba itu, bila melihat dari sisi total aset, maka tumbuh 3,61 persen dari Rp26,73 triliun di tahun 2020 menjadi Rp27,69 triliun di tahun 202I secara yoy (year on year).
Bank Nagari/Bisnis-Noli Hendra
Bank Nagari/Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatra Barat atau Bank nagari masih konsisten untuk menunjukan kinerja tren positifnya hingga triwulan III tahun 2021.

Tercatat, laba bersih yang berhasil dibukukan sebesar Rp318,66 miliar dengan capaian target 112,38 persen.

Capaian laba hingga triwulan III/2021 ini, masih terbilang bagus. Karena melihat dari perolehan laba bersih pada tahun 2020, Bank Nagari turut bukukan laba sebesar Rp332,70 miliar.

Artinya diperkirakan laba Bank Nagari pada tahun 2021 akan tumbuh bila dibandingkan pada tahun 2020.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan pada hari ini (25/10/2021), pertumbuhan laba itu, bila melihat dari sisi total aset, maka tumbuh 3,61 persen dari Rp26,73 triliun di tahun 2020 menjadi Rp27,69 triliun di tahun 202I secara yoy (year on year).

Kenaikan total aset ditopang dari pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 4,82 persen secara yoy menjadi Rp22,84 triliun.

Pertumbuhan itu terutama berasal dari jenis Deposito yang mencapai Rp11,23 triliun atau naik 6,96 persen yoy.

Demikian pula Penyaluran Kredit/Pembiayaan tercatat tumbuh 8,67 persen dari Rp19,11 triliun menjadi Rp20,77 triliun, terdiri dari Kredit Konvensional tumbuh 7,36 persen dari Rp17,58 triliun menjadi Rp18,87 triliun, dan Pembiayaan Syariah tumbuh 23,59 persen dari Rp1,54 triliun menjadi Rp1,90 triliun.

Selain itu, Bank Nagari juga mampu menjaga kualitas kredit/pembiayaan dgn baik yaitu berhasil diturunkan menjadi 2,60 persen atau sebesar Rp539,8 miliar, walau di tengah dampak pandemi Covid-19.

Menurut Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari Gusti Candra bagusnya kondisi kualitas kredit itu, tidak terlepas dari konsisten dan fokus Bank Nagari untuk memonitor usaha debitur.

Memonitor yang dilakukan itu seperti melakukan komunikasi secara terbuka tentang kesulitan para debitur yang terdampak Covid-19.

"Jadi kita di Bank Nagari terbuka untuk opsi-opsi penyesuaian kewajiban sesuai dengan kondisi usaha mereka. Serta hal ini juga sesuai dengan POJK yang mengatur tentang stimulus bagi debitur yg usahanya dan kemampuan bayarnya terdampak Covid-19," sebut Candra kepada Bisnis, Senin (25/10/2021).

Buktinya bisa dilihat pada penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dari pagu awal pemerintah sebesar Rp1,2 triliun, dan ternyata Bank Nagari diberikan tambahan pagu, sehingga pagunya itu naik menjadi Rp1,6 triliun.

Dari pagu itu, realisasinya mulai dari Januari sampai dengan September 2021 totalnya sebesar Rp1,39 triliun, yang terdiri dari KUR konvesinal Rp1,22 triliun dan KUR syariah Rp170 miliar. Dengan demikian jumlah debitur KUR sebanyak 9.937 orang.

Pada pertengahan tahun, Bank Nagari juga telah meluncurkan program baru untuk KUR Super Mikro tepatnya pada tanggal 26 Juli 2021.

KUR Super Mikro itu dikenal dengan MaRandang (Melawan Rentenir Daerah Minang). Realisasi KUR MaRandang ini dari Juli sampai 30 September 2021 memiliki 261 debitur, dengan plafond Rp2,56 miliar.

"MaRandang juga mendapat respon yang bagus dari berbagai daerah di Sumbar, tidak hanya dari UMKM, tapi juga dari kepala daerah di 19 kabupaten dan kota," ucapnya.

Sejauh ini untuk kegiatan sosialisasi dan launching sudah dilaksanakan sebanyak 59 kali kepada kurang lebih 1.400 calon debitur.

Upaya yang dilakukan oleh Bank Nagari itu disambut baik oleh para kepala daerah. Buktinya setiap Bank Nagari turun ke daerah melakukan sosialisasi, difasilitasi dengan baik.

Sehingga hal itu dapat melancarkan Program Merandang untuk menyelamatkan UMKM dari pengaruh rentenir.

Menurutnya dari sosialisasi demi sosialisasi yang dilakukan Bank Nagari, turut membuahkan hasil. Melihat per September 2021 sudah realisasi kepada 261 debitur dengan total plafond Rp2,56 miliar.

"Jadi jumlah itu yang telah kita salurkan meliputi seluruh daerah di Sumbar," katanya.

Candra menyebutkan dari perjalanan sosialisasi Program Marandang yang dilakukan Bank Nagari, dapat terlihat bahwa rata-rata daerah Sumbar permodalan pelaku UMKMnya yang masih dikuasai oleh rentenir terutama di pasar-pasar dan daerah yang tidak terjangkau oleh kegiatan lembaga jasa keuangan.

"Dari informasi petugas lapangan kami rentenir banyak terdapat seperti di daerah yaitu Sawahlunto, Payakumbuh, Padang, Batusangkar, Solok, Bukittinggi," ujarnya.

Candra menjelaskan melihat dengan adanya respon yang baik itu, ke depan pihaknya akan berupaya melakukan evaluasi, kemungkinan hal yang dinilai kurang tepat dalam mengambil kebijakan.

Lalu untuk penyaluran kredit KPR-FLPP/KPR Bersubsidi, dari alokasi awal dari pemerintah sebanyak 1.100 unit rumah, alokasi nya ditambah menjadi 1.470 unit.

Untuk realisasi dari Januari sampai dengan September 2021 sebanyak 1.388 unit, terdiri dari konvensional 1.113 unit dan syariah 275 unit, dengan nilai pinjaman Rp190 miliar.

"Penambahan alokasi ini, karena Bank Nagari dinilai sebagai BPD terbaik dalam penyaluran KPR-FLPP. Bank Nagari telah menerima penghargaan terkait penyaluran KPR-FLPP terbaik itu belum lama ini," tambah Candra. (k56)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper