Bisnis.com, MEDAN - Komisi B DPRD Sumatra Utara Zeira Salim Ritonga mendesak Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengevaluasi dan merombak di jajaran manajemen PT Pertamina Patra Niaga Sumatra Bagian Utara.
Menurut Zeira, tindakan itu perlu dilakukan demi menghindari kelangkaan BBM terus-menerus terulang di sejumlah daerah.
Sebab, hasil pemanggilan pihak Kepolisian dan Pemprov Sumatra Utara mengungkap adanya berbagai penyebab kelangkaan yang diduga dampak dari perencanaan serta manajerial Pertamina yang buruk.
Menurut Zeira, kendala teknis seperti keterlambatan tangker pengangkut BBM impor dan peningkatan konsumsi BBM pascapelonggaran PPKM mestinya bisa diminimalisir apabila terdapat perencanaan dan manajemen yang baik.
Hal-hal seperti itu, menurut Zeira, menunjukkan ketidakprofesionalan dalam segi pengelolaan. Apalagi kelangkaan BBM bukan kali pertama terjadi di wilayah Sumatera Utara.
"Ini akibat dari tidak adanya antisipasi dari awal. Berarti perencanaan-perencanaan mereka selama ini seperti apa? Kalau terus seperti ini, saya kira tidak ada ampun. Harus diganti semua jajarannya," kata Zeira kepada Bisnis, Jumat (22/10/2021).
Zeira juga mengingatkan agar jangan sampai terjadi permainan kotor di balik kelangkaan BBM yang terjadi.
"Jangan sampai alasan mereka seperti itu, tapi nanti ditemukan di lapangan ternyata bukan karena kendala teknis pengangkutan, ada permainan. Itu yang kita takutkan," kata Zeira.
Setelah Polda Sumatra Utara, giliran Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi yang memanggil manajemen PT Pertamina Patra Niaga Sumbagut pada Kamis (21/10/2021).
Pemanggilan berkaitan dengan kelangkaan BBB di sejumlah SPBU belakangan ini.
Edy meminta Pertamina memastikan kondisi tersebut tak terulang kembali. Sebab, BBM memiliki peran vital dalam penggerak roda perekonomian masyarakat.
"BBM ini kan penting, jangan langka lagi dia, hampir setiap kegiatan orang memerlukan BBM karena itu dia vital," kata Edy.
Pada kesempatan itu, Eksekutif General Manager PT Pertamina Petra Niaga Sumbagut Asep Wicaksono mengungkap berbagai alasan di balik kelangkaan BBM di sejumlah daerah.
Untuk BBM jenis solar, menurut Asep, terdapat kuota yang terbatas. Akan tetapi, Pertamina telah menambah kuota tersebut sejak pekan lalu.
Pertamina juga mengimpor BBM karena stok yang kurang. Proses impor yang memerlukan waktu juga menjadi kendala.
"Impor itu tidak seperti beli barang biasa, ada mekanisme, kebetulan di tempat belinya ada antrean luar biasa, kami juga sudah mempelajari hal itu agar tidak terjadi lagi," kata Asep.
Seperti sebelum-sebelumnya, Asep kembali berjanji akan menyediakan stok BBM sesuai kebutuhan masyarakat.
"Penambahan stok sesuai dengan kebutuhan masyarakat Sumut, berapapun kebutuhan masyarakat akan kami penuhi," kata Asep.