Bisnis.com, PEKANBARU-- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, menyatakan kenaikan harga komoditas seperti kelapa sawit, memberikan dampak positif terhadap kinerja perseroan, terutama di wilayah Sumatra.
Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli menjelaskan pada tahun lalu pergerakan harga sawit belum begitu berdampak terhadap industri pembiayaan. Namun sejak Januari 2021, kondisinya berubah dan memberikan efek positif pada kenaikan bisnis pembiayaan, termasuk di otomotif.
"Tidak bisa kami pungkiri sektor perkebunan khususnya kelapa sawit memberikan andil positif terhadap kenaikan pembiayaan di Sumatra, kami melihat pertumbuhan di wilayah ini lebih besar dibandingkan lainnya di semester pertama ini," ujarnya dalam konpers virtual Kamis (19/8/2021).
Dia memaparkan pada semester I/2021 ini kinerja Adira Finance tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 17,3 persen dibandingkan semester pertama tahun lalu. Dari kinerja tersebut, wilayah Sumatra memberikan andil sebesar 20 persen hingga 25 persen dari total kinerja nasional.
Menurutnya untuk beberapa wilayah Sumatra yang potensial dalam mendorong pembiayaan Adira yaitu Sumatra Selatan, karena memiliki komoditas unggulan sawit dan karet. Selain itu ada juga Sumatra Utara dengan komoditas utamanya yakni sawit.
Pihaknya berharap penguatan harga hasil perkebunan tahun ini dapat bertahan hingga akhir tahun, sehingga target pembiayaan perseroan dapat tercapai.
"Tahun ini kami berharap bisa mengalami pertumbuhan 20 persen hingga 30 persen. Kami berharap dapat mencapai target dengan kondisi harga komoditas yang baik seperti saat ini," ujarnya.
Adapun pada tahun ini PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) kembali menggelar pameran pembiayaan digital didukung para mitra dealer dan lewat Adira Virtual Expo 2021.
Hafid Hadeli menjelaskan inovasi ini merupakan upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan solusi keuangan di tengah pembatasan sosial atau PPKM, sekaligus memeriahkan kemerdekaan RI dan ulang tahun Adira Finance.
"Pameran virtual tahun sebelumnya, kami dikunjungi lebih dari 250.000 orang di seluruh Indonesia, dari perkotaan sampai ke desa. Tahun lalu, pembiayaan yang dihasilkan didominasi mobil baru maupun bekas yang mencakup 87 persen dari total pembiayaan. Sisanya, sepeda motor, produk durable, dan multiguna," ujarnya.
Pameran dari perusahaan pembiayaan berkode emiten ADMF yang akan digelar mulai 19 Agustus 2021 sampai 19 September 2021 ini pun masih akan menyediakan beragam produk otomotif dari berbagai merek, gadget, asuransi, dan beragam pembiayaan multiguna.
Perseroan menargetkan mampu meraih omset pembiayaan hingga mencapai Rp120 milyar sepanjang kegiatan pameran virtual tersebut.
