Bisnis.com, BANDA ACEH – Bank Indonesia Provinsi Aceh menawarkan sistem pertanian terpadu untuk mendorong kemajuan ekonomi daerah tersebut.
“Konsep integrated farming merupakan bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan pemanfaatan modal kecil dan memperoleh untung besar,” kata Kepala BI Provinsi Aceh Achris Sarwani.
Di sela-sela kunjungan kerja ke Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan, dia menjelaskan sistem pertanian terpadu juga sangat ramah lingkungan karena menggunakan pupuk organik.
Menurut dia, melalui penerapan teknologi yang sedang didukung oleh BI tersebut, petani cukup memiliki tiga ekor sapi untuk dikonversikan menjadi pupuk organik.
Achris menyebutkan sistem pertanian terpadu tersebut akan menghasilkan produktivitas secara maksimal.
Menurut dia, jerami padi yang selama ini dianggap sebagai limbah pertanian dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk ternak selama proses produksi.
Baca Juga
BI Provisi Aceh juga telah memperkenalkan formula cairan pengubah kotoran hewan menjadi pupuk organik dalam waktu yang lebih cepat.
Formula dekomposer organik yang diberinama MicrobachterAlfaafa(MA-11)tersebut telah digunakan di 32 provinsi di Indonesia dan saat ini di Provinsi Aceh sedang dikembangkan di lab SMKPP Negeri Saree, Aceh Besar.
“Kami mengajak masyarakat agar dapat mengadopsi kegiatan penguatan ekonomi dengan menggerakkan sektor pertanian yang ramah lingkungan,” ujarnya.