Bisnis.com, BANDA ACEH – Pemerintah Kota Banda Aceh mencatat ibu kota Provinsi Aceh itu memiliki 311 hektare lahan potensial untuk budi daya udang.
"Luas lahan potensial di Banda Aceh yang digunakan untuk budidaya udang kurang lebih 311.93 hektare," kata Kabid Perikanan Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Banda Aceh DPPKP Banda Aceh Logi Lisandra.
Dari 311 lahan potensial tersebut, tambahnya, baru 2 ha yang sudah dilaksanakan proses budi daya secara intensif oleh masyarakat, baik secara perseorangan maupun kelompok.
"Lahan yang digunakan dengan sistem intensif kurang lebih 2 ha yang tersebar di empat kawasan yakni Kecamatan Meuraxa, Kuta Raja, Syiah Kuala dan Kuta Alam," ujarnya.
Lisandra menjelaskan untuk budi daya udang vaname di Banda Aceh sejauh ini mengalami peningkatan yang baik dengan para pelaku budi daya sudah kembali memelihara udang tersebut.
Pemeliharaannya, kata Lisandra, dilakukan dengan sistem tambak mengunakan terpal berbahan HDPE (High Density PolyEthylene) dengan kolam berbentuk lingkaran yang juga mengunakan terpal.
Baca Juga
"Selama pandemi usaha ini semakin banyak digeluti oleh masyarakat dengan tingkat keberhasilan yang semakin meningkat," kata Lisandra.
Selain udang, lanjutnya, beberapa komoditas lain juga diusahakan oleh para pembudidaya di Banda Aceh antara lain seperti tiram, kerang hijau, kepiting soka, rambe, kakap putih, kerapu, udang windu dan bandeng.
Menurut dia, Pemkot Banda Aceh, Pemprov, hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan berperan besar dalam pengembangan budi daya perikanan di kota itu, baik dari sisi pengawasan maupun pemberdayaan.