Bisnis.com, BANTEN - PT Bank Sumut menjadi salah satu dari 11 bank yang ikut serta dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang sepanjang 83 kilometer. Total dana yang dikucurkan berbentuk kredit sindikasi sebesar Rp400 miliar.
Secara rinci, sebanyak Rp300 miliar disalurkan melalui skema kredit konvensional dan Rp100 miliar melalui pembiayaan Bank Sumut Syariah. Penyaluran kredit ini ditandai oleh penandatanganan perjanjian kerja sama antara Bank Sumut dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
"Keikutsertaan Bank Sumut pada kredit sindikasi tersebut, selain merupakan strategi bisnis juga bagian dari wujud kontribusi Bank Sumut. Tidak hanya membangun Sumatra Utara, Bank Sumut juga ikut serta berkiprah dalam pembangunan nasional, khususnya dalam pembangunan infrastruktur," kata Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut Irwan, Senin (21/6/2021).
Baca Juga : Bank Sumut Pastikan Tidak Tunjuk Plt Dirut |
---|
Irwan menjelaskan sampai saat ini total plafond kredit sindikasi yang telah disalurkan Bank Sumut senilai Rp1,7 triliun dengan outstanding sebesar Rp1,2 triliun.
Pengucuran kredit sindikasi tol Serang Panimbang ini sendiri akan meningkatkan outstanding sebesar Rp230 miliar. Penyaluran kredit sindikasi tol Serang Panimbang akan dilakukan secara bertahap.
Adapun proyek-proyek strategis nasional lainnya yang juga ikut dibiayai Bank Sumut melalui kredit sindikasi diantaranya Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Jalan Tol Pemalang-Batang dan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung.
Di Sumatra Utara, Bank Sumut juga ikut serta dalam kredit sindikasi pembangunan jalan Tol Medan-Tebing Tinggi.
“Ini juga menunjukkan Bank Sumut semakin dipercaya dikancah nasional," tambah Irwan.
Jalan Tol Serang-Panimbang melintasi empat kabupaten/kota yaitu Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang dengan porsi 50,7 km, untuk seksi 1 dan 2, dari total panjang 83,7 km. Masa konsesi tol untuk dan pemeliharaan adalah selama 50 tahun.
Adapun, kesebelas bank yang ikut serta dalam pembiayaan proyek tersebut antara lain Bank Mandiri, Bank Jateng, Bank Papua, Bank Sumut, Bank BJB, Bank Sulselbar, Bank Syariah Indonesia, Sarana Multi Infrastruktur Syariah, Bank Aceh, Bank Panin Dubai Syariah, dan Bank Sumut Syariah. Total pembiayaan pembangunan jalan tol ini sendiri mencapai Rp6 triliun.