Bisnis.com, MEDAN - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Sumatra Utara (Sumut) melemah selama empat pekan berturut-turut. Dinas Perkebunan Sumatra Utara mencatat, harga sawit Sumut senilai Rp2.158 periode 16-22 Mei 2021.
Menanggapi hal tersebut, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Sumut masih optimistis harga sawit akan kembali menguat, sehubungan dengan rencana pemerintah merevisi besaran pungutan ekspor (PE).
"Kita lihat lah dalam seminggu ini. Mungkin ini akan naik lagi lah, karena ada usulan untuk revisi pungutan ekspor. Tapi kita optimis harga ini nanti akan kembali naik," kata Sekretaris Gapki Sumut Timbas Prasad Ginting, Kamis (17/6/2021).
Kata Timbas, penurunan harga TBS ini dikarenakan harga perdagangan sawit di pasar global sedang mengalami penurunan, sehingga memengaruhi harga sawit dalam negeri.
Meski demikian, permintaan ekspor sawit tetap stabil, malah cenderung meningkat bulan ini.
“Permintaan untuk sawit ini stabil dan tetap meningkat karena tetap banyak peminatnya," imbuhnya.
Diketahui, harga sawit Sumut pada periode 19-24 Mei sempat mencapai titik tertinggi sejak tahun 2017, sebesar Rp2.552 per kg.
Pada pekan ini, harga sawit Sumut melemah sebesar Rp394 atau 15,43 persen, dibandingkan dengan periode 19-24 Mei.
Sementara itu, Dinas Perkebunan Sumatra Utara menetapkan harga crude palm oil (CPO) pekan ini dibandrol senilai Rp9.529 per kg dan harga kernel lokal senilai Rp6.011 per kg.
Masing-masing mengalami penurunan Rp1.689 atau 15,05 persen dan Rp1.533 atau 20,32 persen dibandingkan periode 19-24 Mei.