Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi Provinsi Lampung kuartal I/2021 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,10 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020 (year-on-year/yoy), ungkap Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung pada Rabu (5/5/2021).
Catatan itu menunjukkan pelemahan dibandingkan dengan capaian kuartal I/2020 yang tumbuh 1,74 persen.
Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam yoy terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 14,49 persen.
Sementara itu, dari sisi pengeluaran, kontraksi pertumbuhan yoy terdalam terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 3,89 persen.
BPS Lampung menyebutkan pula bahwa pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) menurut lapangan usaha kuartal I/2021 dibandingkan dengan kuartal IV/2021 (quarter-to-quarter/qtq), tertinggi adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 18,31 persen, diikuti perdagangan 6,02 persen,serta pertambangan dan penggalian 0,92 persen.
Sementara itu, kontraksi tertinggi kuartal I/2021 qtq dicatatkan administrasi pemerintahan yakni 90,43 persen, jasa kesehatan 8,41 persen, dan industri pengolahan 7,58 persen.
Mengenai ketenagakerjaan, BPS Provinsi Lampung menjelaskan pada 2021, jumlah angkatan kerja di daerah itu sebanyak 4,62 juta orang, naik 130.000 orang dibandingkan dengan catatan pada Agustus 2020, sejalan dengan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) yang naik 1,58 poin.
Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2021 sebesar 4,54 persen, turun 0,12 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2020. Penduduk yang bekerja tercatat 4,41 juta orang, meningkat 129.600 orang dari Agustus 2020.
Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah penyediaan akomodasi dan makan minum (0,55 persen poin), sedangkan lapangan usaha yang mengalami penurunan persentase penduduk yang bekerja terbesar yaitu di lapangan usaha konstruksi (0,71 persen poin).