Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Sumut Kuartal I 2021 Masih Minus

Kondisi perekonomian Sumut jatuh lebih dalam bila dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) Indonesia di kuartal yang sama, yakni minus 0,74 persen (yoy).
Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sumut Taulina Anggarani  bersama Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Sumut Mukhamad Mukhanif dalam acara virtual rilis BPS Sumut, Rabu (5/4/2021).
Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sumut Taulina Anggarani bersama Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Sumut Mukhamad Mukhanif dalam acara virtual rilis BPS Sumut, Rabu (5/4/2021).

Bisnis.com, MEDAN - Laju pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara masih tertekan. Badan Pusat Statistik (BPS) Perwakilan Sumatra Utara (Sumut) mencatat produk domestik regional bruto (PDRB) Sumut pada kuartal I/2021 minus 1,85 persen dibandingkan kuartal I/2020 (yoy).

Dengan begitu, kondisi perekonomian Sumut jatuh lebih dalam bila dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) Indonesia di kuartal yang sama, yakni minus 0,74 persen (yoy).

Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sumut Taulina Anggarani menyatakan, kontraksi laju perekonomian Sumut Kuartal I/2021 ini adalah yang paling rendah dalam 10 tahun terakhir.

"Kondisi triwulan 1 tahun 2021 merupakan pertumbuhan ekonomi terendah dalam 10 tahun terakhir. Sumatra Utara pernah mengalami pertumbuhan ekonomi sampai 6 persen pada triwulan 1 tahun 2012," kata Taulina secara virtual, Rabu (5/5/2021).

Secara rinci, pertumbuhan ekonomi Sumut kuartal I/2012 adalah 6,05 persen, pada kuartal yang sama tahun 2013 sebesar 6,56 persen, tahun 2014 sebesar 5,28 persen, tahun 2015 sebesar 4,84 persen.

Perekonomian Sumut kuartal I/2016 makin terkontraksi menjadi 4,66 persen, lalu pada tahun 2017 sebesar 4,53 persen, tahun 2018 sebesar 4,73 persen, tahun 2019 sebesar 5,31 persen, dan tahun 2020 sebesar 4,25 persen.

Adapun, bila dibandingkan dengan kuartal IV 2020, perekonomian Sumut tetap tumbuh negatif sebesar minus 0,22 persen.

“Penurunan ini diperoleh dari PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) dari Rp133,96 triliun di triwulan IV/2020 menjadi Rp133,67 triliun di triwulan I/2021," imbuh Taulina.

Taulina menjelaskan, tren pertumbuhan ekonomi triwulanan biasanya di kisaran 5 persen. Kontraksi mulai terjadi sejak kuartal II/2020 lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper