Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Riau Gandeng 150 Pendakwah, Ajak Belanja Bijak dan Berwakaf Uang

BI Riau meminta para mubalig untuk menyampaikan kepada jemaah, agar tidak memborong barang belanjaan selama Ramadan, sehingga angka inflasi dapat terjaga.
Direktur Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI, Moh. Agus Salim (paling kiri) mencoba fitur QRIS di BSI Mobile pada forum Temu Konsultasi Pengelolaan Masjid di Kementerian dan Lembaga yang dilaksanakan di Bogor pada 24-26 Maret 2021. /Dok. Humas BSI
Direktur Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI, Moh. Agus Salim (paling kiri) mencoba fitur QRIS di BSI Mobile pada forum Temu Konsultasi Pengelolaan Masjid di Kementerian dan Lembaga yang dilaksanakan di Bogor pada 24-26 Maret 2021. /Dok. Humas BSI
Bisnis.com, PEKANBARU — Bank Indonesia Kantor Perwakilan Riau menggelar kegiatan training of trainer (ToT) atau pelatihan bagi pelatih yaitu mubalig di wilayah Riau. Tujuannya mengajak masyarakat berbelanja dengan bijak selama Ramadan, serta mendorong gerakan Wakaf Uang.
 
Asisten Direktur dan Kepala Tim Implementasi Kajian Ekonomi Keuangan Daerah BI KPw Riau, Adhi Nugroho menjelaskan kegiatan ini diharapkan menjadi sarana komunikasi yang baik antara BI dengan para mubalig di Riau.
 
"Kami meminta bapak-bapak mubalig untuk membantu pengendalian inflasi, ini menjadi penting karena yang terjadi saat konsumsi pangan berkurang dari 3 kali makan menjadi 2 kali makan, tapi tidak sejalan dengan yang terjadi pada tataran harga pangan," ujarnya saat sambutan ToT yang diikuti 150 mubalig se Riau, Jumat (9/4/2021).
 
Adhi memaparkan momen Ramadan biasanya permintaan bahan pangan malah mengalami lonjakan dibandingkan di luar bulan puasa, yang bisa mengakibatkan meningkatnya angka inflasi. Oleh karena itu, BI meminta para mubalig untuk menyampaikan kepada jemaah, agar tidak memborong barang belanjaan selama Ramadan, sehingga angka inflasi dapat terjaga.
 
Kemudian apabila masyarakat sudah dapat menjaga keinginan berbelanja tersebut, tentu ada uang berlebih yang dapat disisihkan untuk dibagikan kepada orang lain, salah satunya dengan melaksanakan wakaf uang.
 
"Setelah belanja bijak dan mengurangi konsumsi selama Ramadan, dana yang telah disisihkan tadi bisa dimanfaatkan untuk membantu orang lain, melalui penyamaan persepsi manfaat salah satunya melalui wakaf uang," ujarnya.
 
Untuk mendukung gerakan wakaf uang tersebut, BI membantu dan memfasilitasi agar masyarakat membayarkan dengan sistem digital melalui QRIS.
 
BI juga menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga pengumpul infak, zakat, dan wakaf yang resmi seperti Badan Wakaf Indonesia, Dompet Dhuafa lainnya.
 
Fasilitas yang disiapkan BI yaitu dengan menerbitkan QRIS wakaf seperti dengan BWI, sehingga setiap mubalig yang digandeng akan diberikan kode QRIS, yang dapat digunakan mubalig untuk mengajak jemaah melakukan wakaf uang secara digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper