Bisnis.com, MEDAN - Pelaksanaan tes GeNose di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) ditunda. Awalnya, skrining Covid-19 menggunakan alat tes ini direncanakan terselenggara mulai 1 April 2021.
"Iya, ditunda. Belum diinfo alasan tepatnya mengapa ditunda. Penerapan GeNose pada 1 April direncanakan akan mulai dioperasikan di Bandara SMB II Palembang dan Bandara Husein Sastranegara Bandung," kata Plt Manager Branch Communication and Legal PT Angkasa Pura (AP) II Paulina Simbolon, Minggu (21/3/2021).
Paulina pun belum dapat menginfokan penundaan akan berlangsung berapa lama. Meski demikian, hingga Jumat (19/3/2021) persiapan penerapan GeNose di Bandara KNIA telah sampai pada tahapan tinjau lokasi yang akan dijadikan spot pemeriksaan GeNose.
Bila mengacu pada pernyataan Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi, KNIA termasuk satu dari empat Bandara yang akan menerapkan GeNose di tahap awal ini. Tiga Bandara lainnya, yaitu Bandara Husein Sastranegara Bandung, Yogyakarta International Airport, dan Bandara Juanda Surabaya.
Sementara itu, President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin juga mengatakan pelaksanaan GeNose untuk skrining Covid-19 pada 1 April mendatang baru akan diberlakukan di dua bandara, yakni Bandara Sultan Mahmud Baharuddin Palembang dan Bandara Husein Sastranegara Bandung.
Pada Senin (22/3/2021) mendatang, AP II akan melakukan uji coba dan familiarisasi GeNose di dua bandara tersebut selama lima hari dengan kuota sekitar 100 pengetesan per hari. Uji coba ini khusus bagi staf di bandara, belum untuk penumpang.
Dalam keterangan resmi, Awaluddin mengatakan terdapat tiga aspek kesiapan yang harus diperhatikan saat uji coba GeNose, sebelum tes tersebut diimplementasikan.
“Aspek yang harus dipastikan siap adalah pertama terkait People, berapa jumlah personel yang dibutuhkan dan keahlian apa yang harus dimiliki. Lalu kedua, terkait Process yakni kami harus memiliki SOP dan peta peran dari setiap stakeholder," kata Awaluddin, Minggu (21/3/2021).
Aspek ketiga berhubungan dengan Facilities. Awaluddin mengatakan harus ada sarana, prasarana, yang mendukung kemanan implementasi GeNose tersebut.