Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rokan Hilir Diusulkan untuk Lokasi Food Estate, Ini Pertimbangannya

Pemerintah Provinsi Riau mengajukan program pembangunan Food Estate di Kabupaten Rokan Hilir kepada pemerintah pusat.
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020)./Antara/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020)./Antara/Hafidz Mubarak

Bisnis.com, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau mengajukan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) sebagai lokasi pembangunan program Food Estate yang disiapkan pemerintah pusat.

Gubernur Riau Syamsuar menjelaskan alasan kenapa memilih Rohil untuk program Food Estate. Pertama, karena lokasinya yang lumayan dekat dari Pekanbaru yaitu hanya memakan waktu sekitar 3 jam.

Kedua, lahan di Rohil adalah tanah mineral, sementara wilayah lainnya seperti di Kabupaten Indragiri Hilir yang sempat dilirik, lahannya banyak gambut. Sementara itu, untuk di Kabupaten Pelalawan, untuk menuju lahan pertanian harus menyeberang laut selama 6 jam.

"Dari segi lokasi itu kami tahu, di Rokan Hilir petaninya sudah ada dan pergi kesana dekat tidak lagi pakai kapal, kalau di Inhil itu nanti lahannya gambut semua, takut kecewa Balitbang waktu pengecekan itu besar biayanya," ujarnya melalui keterangan tertulis pada Rabu (10/3/2021).

Untuk kendala yang saat ini, menurut Syamsuar, adalah masalah irigasi atau jaringan pengairannya.

Menurutnya Rohil tidak sulit dijangkau wilayahnya, apabila staf kelapangan nantinya tidak mengalami kesulitan, karena memang harus disurvei terlebih dahulu sesuai peta, agar tidak ada masalah di wilayah perhutanan, tumpang tindih perusahaan, atau pemilik lahan yang tidak setuju.

Syamsuar tidak ingin nantinya rencana pembangunan Food Estate ini saat sudah dikirim ke pusat, tapi bermasalah dengan lahan. Oleh karena itu, dia menginstruksikan stafnya untuk langsung turun ke Rohil, sehingga tahu persis bahwa lahan tersebut dari segi penggunaan kawasannya tidak akan ada masalah.

"Dipastikan tanah ini siap tanam padi dan lain-lain, baru hal lainnya yang dipersiapkan karena menurut saya yang paling penting izin lokasi dulu, apa saja yang diperlukan lahan itu," ujarnya.

Syamsuar juga menyoroti dan mengingatkan tentang luas lahan yang potensial untuk Food Estate, termasuk apabila ditemukan lahan gambut di sana, serta komoditas pertanian dan tumbuhan pangan apa saja yang bisa dikembangkan di daerah tersebut, sebelum dilaporkan kepada Menteri Pertanian nantinya.

Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau Syahfalefi menyampaikan bahwa pembangunan Food Estate di Riau untuk menjamin ketersediaan pangan sekaligus meningkatkan ekspor daerah.

Dia menyebutkan Gubernur Riau Syamsuar telah bertemu langsung dengan Menteri Pertanian, dan setuju untuk membahas pengembangan Food Estate di Riau.

Menurut dia, data yang disampaikan harus secara cepat dan akurat, karena akan dijadikan sebagai bahan eksekusi pengembangan Food Estate tersebut. Data yang tepat dan akurat juga akan disampaikan ke Kementan sehingga nanti grand design bisa dijalankan dengan maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper