Bisnis.com, PADANG - Sejumlah komoditas pertanian di Provinsi Sumatra Barat kini lagi banyak diminati di luar negeri. Selain adanya kelapa dari berbagai bentuk olahan yang lebih dahulu terbang ke sejumlah negara, kini yang lagi baru melakukan ekspor yakni komoditi jengkol dan petai.
Lalu lintas ekspor komoditi pertanian di Sumbar ini, tercatat di Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang. Artinya setiap produk pertanian harus melalui pemeriksaan kelayakan di Balai Karantina Pertanian untuk mendapatkan sertifikat sehingga aman dan sehat menjadi sebuah produk ekspor.
Kepala Karantina Pertanian Padang Iswan Haryanto mengatakan komoditi pertanian yang baru-baru ini mendapat perhatian untuk ekspor yakni jengkol dan petai. Memang sebelumnya dan hingga ada komoditi yang masih jalan ekspornya seperti manggis yang dikirim ke China.
"Sumbar ini memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang sangat besar. Khusus pertanian, kami mencatat cukup banyak komoditi asal Sumbar yang di ekspor, dan yang baru-baru ini adalah jengkol dan petai yang dikirim ke Jepang," kata Iswan, Senin (8/3/2021).
Memang untuk komoditi jengkol dan petai adalah sebuah komoditi yang paling besar diminati oleh masyarakat lokal di Sumbar. Ternyata, kini apa yang selama ini disukai oleh masyarakat Sumbar, juga turut mengundang minat orang-orang yang di luar negeri itu.
Jengkol misalnya, Iswan menjelaskan di bulan kedua tahun 2021 lalu, tercatat sebanyak 100 kilogram jengkol yang di ekspor dengan tujuan Tokyo, Jepang. Kendati dari informasi eksportir menyebutkan permintaan jengkol ke Jepang adalah dari perantau Minang yang ada di Jepang. Namun, setidaknya jengkol dari Sumbar sudah bisa dinikmati pula oleh orang-orang yang di Jepang.
Baca Juga
"Belum lama ini jengkol pun kembali di ekspor dengan tujuan negara yang sama, dan jumlahnya mencapai 140 kilogram. Kedepannya kita belum tahu lagi, karena di sini kita bertugas untuk melakukan sertifikasi setiap produk pertanian yang hendak di ekspor," jelasnya.
Begitu pula untuk petai, untuk pertama kalinya petani asal Sumbar bisa diekspor. Negara penerima masih sama dengan jengkol yakni Jepang. Bicara soal jumlah, memang belum begitu banyak yakni 22 kilogram.
Petai yang di ekspor itu dalam bentuk biji yang sudah dilepaskan dari kulitnya dikemas ke dalam plastik. Pihaknya pun telah melakukan pengecekan, dan ternyata petai itu aman dan layak untuk diekspor.
Menurutnya dengan adanya potensi itu, maka Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang terus melakukan upaya untuk mewujudkan gerakan tiga kali lipat ekspor komoditas pertanian Sumbar. (k56)