Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Covid-19, Wisata Budaya di Samosir Tiarap

Sektor industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terpukul akibat pandemi Covid- di Indonesia. Beberapa destinasi wisata budaya di Kabupaten Samosir kehilangan pengunjung.
Pengunjung di Makam Raja Tua Sidabutar Kardiman Sidabutar, Rabu (17/2/2021)/Bisnis-Cristine Evifania Manik
Pengunjung di Makam Raja Tua Sidabutar Kardiman Sidabutar, Rabu (17/2/2021)/Bisnis-Cristine Evifania Manik

Bisnis.com, MEDAN - Sektor industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terpukul akibat pandemi Covid- di Indonesia. Beberapa destinasi wisata budaya di Kabupaten Samosir kehilangan pengunjung.

Makam Raja Tua Sidabutar, salah satu objek wisata budaya di Desa Tomok, Kabupaten Samosir kehilangan pengunjung mancanegara yang kerap datang ke makam tersebut.

Menurut penjaga harian makam Kardiman Sidabutar, sejak pandemi Covid-19 mewabah jumlah pengunjung berkurang drastis, hingga tidak ada pengunjung dalam sehari.

"Macam begini kadang kadang tidak ada pengunjung. Pernah kosong. Kalau hanya tiga orang pengunjung mana kita hitung," kata Kardiman, Rabu (17/2/2021).

Kardiman Sidabutar menyatakan mayoritas pengunjung makam ini adalah turis luar negeri.

"Lokal tentunya lebih sedikit. Orang luar karena memang merancanakan kapan mau datang. Turis luar negeri kira-kira 70 persen," jelasnya.

Kata Kardiman, banyak turis luar negeri mendatangi objek wisata budaya karena turis tersebut cenderung menyukai cerita dibalik kebudayaan sebuah suku.

Pasalnya, sebelum pintu masuk wisatawan mancanega ditutup, wisatawan dari Malaysia selalu memenuhi tempat tersebut. Kunjungan wisatawan Malaysia terbanyak biasanya pada bulan Ramadhan.

Hal serupa juga disampaikan pemilik objek wisata Huta Siallagan Gading Jansen Siallagan. Sebelum pandemi, pengunjung objek wisata sekaligus situs bersejarah suku Batak ini mencapai 3.000 orang pengunjung dalam seminggu. Sejak pandemi covid-19, dalam seminggu hanya ada satu atau dua orang pengunjung.

"Kalau high season sampai 3.000 orang, hari biasa 2.000. Kalau sekarang terkadang satu minggu bisa ada satu yang datang. Apalagi waktu jaman awal Covid-19," kata Gading di Huta Siallagan, Rabu (17/2/2021).

Turunnya jumlah wisatawan ini juga dipengaruhi oleh ditutupnya pintu masuk wisatawan asing. Kata Gading, kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut berasal dari luar negeri.

"Orang Indonesia gak terlalu interest dengan sejarah. Tapi orang luar negeri sangat interest," imbuhnya.

Pertunjukan ikonik di Samosir, yaitu tarian Patung Sigale-gale juga ikut terdampak. Pemilik Patung Sigale-gale di Tomok Sontang Sidabutar mengatakan, pada Selasa (16/2/2021) hanya ada satu kali pertunjukan tarian.

"Kemarin, cuma satu kali kami di sini (menggelar pertunjukan). Sebelum covid, misalnya saat masih dekat dengan hari raya, bisa sampai sepuluh kali show," kata Sontang, Rabu (16/2/2021).

Sebelum pandemi Covid-19, ada sekitar 40 pengunjung yang menyaksikan pertunjukan sigale-gale per hari. Saat ini, jumlah pengunjung per hari hanya sekitar 5 orang.

"Sempat empat bulan tutup sama sekali awal Covid-19. Sengsaralah yang jualan juga. Selama Covid-19 penghasilannya bertani, menanam padi, menanam jagung," tambah Sontang.

Di lain sisi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kereatif (Kemenparekraf) telah mengeluarkan panduan cleanliness, healthy, safety, environmental sustainability (CHSE) pada kegiatan pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE). Panduan tersebut adalah pedoman bagi pelaku industri pariwisata untuk menjalankan bisnisnya di tengah pandemi Covid-19 sesuai protokol kesehatan.

Kemenparekraf tengah melakukan sosialisasi CHSE MICE tersebut kepada pelaku industri pariwisata. Hal tersebut merupakan upaya Kemenparekraf membangkitkan kembali kini bisnis yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

"Bagaimana caranya meyakinkan konsumen bahwa Indonesia itu sudah siap dengan tantangan new normal sekarang," kata Koordinator Promosi dan Pendukungan MICE Kemenparekraf Titik Wahyuni, Selasa (16/2/2021).

Buku panduan CHSE MICE dapat diunduh bebas di portal kemenparekraf.go.id

Selain melakukan sosialisasi kepada para pelaku usaha, Kemenparekraf juga melakukan simulasi CHSE MICE. Menurut Titik, simulasi ini bertujuan untuk memantapkan CHSE di lapangan dan mewujudkan wisata aman di tengah pandemi Covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper