Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo bersama Kementerian Pertanian Republik Indonesia meluncurkan aplikasi Proteksi Pertanian (Protan), di Botani Square, Bogor, Rabu (27/1/2021).
Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo Diwe Novara mengatakan peluncuran aplikasi tersebut bertepatan dengan kegiatan rakorsin Kementerian Pertanian.
Menurutnya, aplikasi Protan memiliki banyak manfaat untuk para petani dan peternak di seluruh Indonesia.
“Fitur aplikasi mobile ini telah dilengkapi dengan pengukuran polygon area kerusakan lahan yang mengalami gagal panen, geolocation koordinat lahan, auto generate download formulir, penyimpanan data klaim, update status pelaporan klaim, dan dilengkapi juga dengan berita umum seputar pertanian dan peternakan, dan masih banyak fitur menarik lainnya,” katanya dalam keterangan pers.
Aplikasi ini dapat diakses melalui perangkat Android. Diharapkan petugas penyuluh lapangan (PPL), petugas organisme pengendali tumbuhan (POPT), dan petugas kesehatan hewan yang ingin melapor klaim AUTP AUTSK sekarang sudah lebih mudah, cukup melalui ponsel masing-masing.
Asuransi Jasindo telah mendapatkan penunjukan dari pemerintah untuk menjalankan program bantuan premi asuransi usaha tani padi (AUTP) sejak 2015 sampai sekarang.
Setiap tahunnya, pencapaian program terus menerus meningkat. Pencapaian program AUTP dan AUTSK Tahun Anggaran 2020 telah tercapai 100% dari target yang ditentukan.
AUTP tercapai 1 juta hektare dengan total kepesertaan 1,4 juta petani dan untuk program asuransi usaha ternak sapi/kerbau (AUTS/K) tercapai 120.000 ekor dengan total kepesertaan 56.000 peternak.
Tak hanya komitmen pencapaian target bantuan premi AUTP AUTSK, mulai 2019 Asuransi Jasindo juga meningkatkan layanan pendaftaran melalui digital yaitu aplikasi Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP).
Aplikasi SIAP diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas kelompok tani dalam mendapatkan manfaat program AUTP AUTSK. Hal ini terbukti dari peningkatan jumlah kabupaten yang mengikuti program asuransi pertanian, yakni pada 2018 hanya 217 kabupaten/kota yang mengikuti program, pada 2019 meningkat menjadi 236 kabupaten/kota yang telah terakses asuransi pertanian, dan pada 2020 meningkat menjadi 238 kabupaten/kota yang telah mendaftar asuransi pertanian.
Dari data survei Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 2017, sebanyak 66,31% masyarakat Indonesia sudah menggunakan ponsel pintar. Ditambah, penggunaan ponsel pintar terus bertambah setiap tahunnya di Indonesia.
“Dari situ kami optimistis bahwa aplikasi ini bisa menyentuh para petani dan peternak di seluruh Indonesia,” katanya.
Diwe juga memastikan bahwa Asuransi Jasindo terus mengikuti tren pasar saat ini terkait kebutuhan konsumen, salah satunya melalui digitalisasi.
Sejak 2018 Asuransi Jasindo sudah meluncurkan beberapa aplikasi guna mempermudah konsumen dalam mengakses layanan dan produk milik Asuransi Jasindo.
Asuransi Jasindo juga telah meluncurkan beberapa aplikasi antara lain aplikasi Emarine yang diperuntukkan bagi pengguna asuransi kargo dan aplikasi SIAP bagi pengguna asuransi agri.
“Asuransi Jasindo selalu berupaya mengembangkan diri selaras dengan perkembangan digitalisasi di era masa kini,” tuturnya.