Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dosen Biologi Unand: Maggot Punya Banyak Manfaat Terhadap Usaha Peternakan

Universitas Andalas Padang Sumatra Barat memperkenalkan manfaat maggot kepada pelaku usaha peternakan perikanan di Mungka Kabupaten Limapuluh Kota.
Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Andalas Padang saat melihat tempat pemeliharaan maggot yang ada di daerah Mungka Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat./Istimewa
Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Andalas Padang saat melihat tempat pemeliharaan maggot yang ada di daerah Mungka Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat./Istimewa

Bisnis.com, PADANG - Universitas Andalas Padang Sumatra Barat memperkenalkan manfaat maggot kepada pelaku usaha peternakan perikanan di Mungka Kabupaten Limapuluh Kota.

Dosen Biologi Universitas Andalas Resti Rahayu menjelaskan maggot yang juga disebut sebagai lalat tentara hitam atau black soldier flies (BSF) yang dikenal dengan bahasa latin hermetia illucens.

"Jadi maggot ini adalah agen pengurai materi organik yang memiliki kemampuan mengurai lebih baik dibandingkan dengan organisme lainnya yang memiliki biomassa dengan kandungan protein dan lemak tinggi," kata Ayu melalui keterangan tertulisnya, Kamis (17/12/2020).

Dia menjelaskan dengan adanya kandungan protein larva lalat tentara hitam sebesar 45-50 persen, sementra makanan yang mengandung protein kasar sebesar 19 persen, maka dapat dijadikan sebagai sumber protein hewani untuk pakan ternak.

Artinya dengan memelihara maggot dan menjadikan sebagai pakan alternatif yang menyebabkan biaya produksi menjadi jauh lebih murah. Serta persoalan sampah pun akan teratasi.

"Melihat dari potensi yang dimiliki maggot itu, saya bersama tim pengabdian masyarakat dari Unand ini memberikan semacam ilmu atau berbagi pengalaman bahwa bagi peternak itu bisa untuk memelihara maggot, dan menjadikan Maggot sebagai pakan ternak," ujarnya.

Ayu yang juga sebagai Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Andalas Padang ini menyebutkan bahwa maggot dapat diberikan dalam bentuk segar ataupun dalam bentuk formulasi pakan.

Dimana apabila produksi dari maggot melimpah, maka masyarakat akan diberikan pelatihan pembuatan pelet ikan atau unggas yang mana dapat disimpan lama ataupun dijual sebagai income tambahan bagi peternak.

Dikatakannya kalau untuk tahap awal kegiatan kelompok peternak ikan dan unggas dari Kuranji telah di perkenalkan juga dengan maggot dan cara pemeliharaanya, tepatnya pada tanggal 13 Desember 2020 lalu.

Kini, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas pun mengajak beberapa perwakilan mitra dari Kuranji itu untuk mengunjungi tempat pemeliharaan maggot yang cukup berkembang di daerah Mungka Kabupaten Limapuluh Kota sebagai studi banding.

"Di Mungka tempat pemeliharaan maggot menggunakan BSF sebatas pakan segar saja," kata Ayu.

Di sana dari tim itu, mereka memberikan pembekalan pembuatan formulasi pakan ternak dalam bentuk pellet, pengeringan maggot, dan pengemasan sehingga dapat dipasarkan lebih luas.

Menurut Ayu kegiatan pengabdian masyarakat tersebut adalah program yang diluncurkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Andalas, dengan skim Program Kemitraan Masyarakat membantu usaha berkembang. (k56)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler