Bisnis.com, PADANG - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Sumatra Barat memperkirakan laba perusahaan pada tahun 2020 berada di angka Rp525 juta.
Direktur Utama PT Jamkrida Sumbar Munandar Kasim mengatakan laba Rp525 juta itu adalah target Jamkrida yang disesuaikan pada bulan Juni 2020 disaat Sumbar merasakan dampak dari pandemi Covid-19.
"Kalau dari awal tahun 2020 ini target laba PT Jamkrida berada di angka Rp3 miliar. Tapi dikarenakan adanya pandemi, berdasarkan rapat bersama pemegang saham di bulan Juni, maka target nya pun diturunkan di angka Rp525 juta itu," katanya ketika dihubungi Bisnis di Padang, Kamis (3/12/2020).
Dia menjelaskan kondisi perlunya mengambil langkah penurunan laba ini karena melemahnya perekonomian debitur atau pelaku usaha kecil mikro (UKM) akibat adanya pandemi.
Bukti lemahnya perekonomian para UKM, posisi hingga November 2020 ini PT Jamkrida telah membayarkan klaim sebanyak Rp21 miliar ke pihak perbankan termasuk ke Bank Nagari.
"Kalau posisi klaim yang kita bayarkan pada bulan September di angka Rp19 miliar. Artinya baru jalan dua bulan saja, telah terjadi penambahan pembayaran klaim sebesar Rp2 miliar," jelasnya.
Munandar menyebutkan diperkirakan jumlah klaim yang akan dibayarkan hingga penutupan tahun 2020 ini bakal mencapai Rp150 juta. Hal ini diperhitungkan karena masih ada beberapa debitur yang mengalami tunggakan kredit yang harus dibayarkan.
"Kalau kita perhitungkan per debitur itu klaim yang kita bayarkan rata-rata Rp40 juta," sebutnya.
Dikatakannya besarnya klaim yang dibayarkan oleh PT Jamkrida, karena kabanyakan debitur yang dijamin adalah pelaku UMK, dan untuk UKM tidak termasuk dalam ketentuan untuk mendapatkan relaksasi.
Di PT Jamkrida hanya sebagian kecil debitur yang mendapatkan relaksasi. Dia mencontohkan bila dari Rp2,4 triliun yang dijamin Jamkrida hanya Rp120 miliar yang mendapatkan relaksasi.
"Jadi memang sangat kecil UKM yang kita jamin mendapatkan relaksasi itu," ujarnya.
Target Jamkrida Sumbar 2021
Munandar menyebutkan melihat kondisi pandemi yang berlangsung sepanjang tahun 2020 ini, maka untuk tahun 2021 mendatang diperkirakan dampak ekonomi masih akan dirasakan.
Namun di satu sisi PT Jamkrida optimis secara perlahan ekonomi bakal membaik secara bertahap. Untuk itu target jaminan kredit yang dipasang PT Jamkrida mencapai Rp1,1 triliun.
"Kita memperkirakan kendati ekonomi 2021 belum sepenuhnya pulih, tapi bakal terlihat tren terus tumbuh meskipun prestensinya sedikit. Nah hal ini lah yang kita lihat ada peluangnya," ungkap dia.
Menurutnya, tahun 2021 nanti sangat diharapkan adanya inovasi-inovasi baru sehingga perekonomian bisa merangkak naik.
Dengan tergat nilai jaminan Rp1,1 triliun itu, berkemungkinan akan muncul klaim sebesar Rp29 miliar sepanjang tahun 2021 nanti.
Hal ini dikarenakan masih ada dampaknya pandemi yang berlangsung sepanjang tahun 2020 ini.
"Kalau untuk laba kita perkirakan tahun 2021 bisa di angka Rp1,3 triliun. Target ini memang lebih rendah dari target awal tahun 2020 sebelum diubah jadi Rp525 juta. Karena tahun 2021 ekonomi diperkirakan tidak langsung pulih 100 persen, tapi bakal berjalan perlahan," jelasnya.
Munandar memaparkan persoalan klaim kredit yang bakal berlangsung di tahun 2021 mendatang itu, merupakan dampak dari kondisi pelaku UKM baru yang disetujui pada tahun 2020.
Sementara untuk UKM yang telah dijamin kreditnya oleh PT Jamkrida sejak tahun berdirinya perusahaan daerah ini, diperkirakan tahun depan bisa terlepas dari soal tunggakan kredit.
Dikatakannya adanya kondisi sepanjang tahun 2020 ini, bukan sebetulnya kesalahan dari debitur atau UKM yang sengaja tidak membayarkan kredit nya. Tapi memang kondisi dan situasi yang membuat semua ini jadi terganggu.
"Kami sebetulnya tidak mengatakan ini ada kesalahan siapa. Karena kondisi nya memang seperti ini, karena kita kedepan adalah bagaimana keluar dari kondisi ini," ucapnya.
Artinya PT Jamkrida menginginkan agar pelaku usaha bisa survive pada tahun 2021 mendatang.
"Kita masih optimis untuk tahun 2021 akan membaik bila pandemi Covid-19 tidak separah tahun 2020 ini. Sehingga kita pun memberikan jaminan sebesar Rp1,1 triliun di tahun 2021," jelas dia.
Sinergi Antar BUMD 2021
Selain itu, agar kondisi di tahun 2021 bisa membaik, PT Jamkrida berharap kepada Bank Nagari agar memberikan porsi yang lebih untuk PT Jamkrida.
Alasannya sangat mudah kenapa Jamkrida mengharapkan hal demikian, sebab antara Jamkrida Sumbar dan Bank Nagari adalah sama-sama BUMD. Seperti halnya Sinergi BUMN, setidaknya di daerah juga bisa melakukan hal yang sama untuk BUMD.
Namun sebenarnya selama ini sudah bersinergi antara Jamkrida dengan Bank Nagari. Untuk itu ke depan diharapkan terus ditingkatkan agar perusahaan Jamkrida juga terus bertumbuh dan berkembang seiring dengan bertumbuh dan berkembangnya Bank Nagari.
"Soal peningkatan sinergi ini, masih dalam tahap pembicaraan agar Jamkrida dalam porsi yang diinginkan. Semoga ada kabar baik nantinya," sebut dia.
Munandar menilai, bila hal itu dipenuhi, maka BUMD yang bersinergi bisa cepat keluar dari permasalahan pandemi ini.
Untuk itu dia berharap, ada keberpihakan secara proporsional sama-sama BUMD. Karena cara itu dinilai sangat wajar yakni sinergi antara BUMD. (k56)