Bisnis.com, MEDAN - Perekonomian Sumatra Utara Triwulan III mengalami kontraksi sebesar 2,60 persen dibandingkan tahun 2019 (yoy). Apabila dibandingkan dengan triwulan II, perekonomian Sumut justru meningkat sebesar 3,13 persen (qtq).
Berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara triwulan III 2020 (yoy), komponen yang merupakan sumber pertumbuhan kontraksi tertinggi, yakni Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 5,88 persen; dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 2,93 persen. Sedangkan sumber pertumbuhan ekonomi dari komponen lainnya sebesar 6,21 persen.
Apabila dilihat berdasarkan lapangan usaha, sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi berasal dari Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 0,28 persen (yoy); Informasi dan Komunikasi sebesar 0,14 persen (yoy); Real Estate sebesar 0,02 persen (yoy); dan Jasa Pendidikan sebesar 0,01 persen (yoy).
Sementara sumber pertumbuhan ekonomi dari lapangan usaha lainnya terkontraksi sebesar 3,05 persen.
Adapun, Struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan III 2020 didominasi oleh empat lapangan usaha, yaitu: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 21,52 persen (yoy); Industri Pengolahan sebesar 19,26 persen (yoy); Perdagangan Besar dan Eceran (yoy); Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 19,11 persen (yoy); dan Konstruksi sebesar 13,46 persen.
Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sumatera Utara mencapai 73,34 persen.
Baca Juga
“Dipandang dari sisi laju pertumbuhan, terdapat tujuh kategori yang tumbuh positif dari 17 kategori. Sembilan kategori berada di atas rata-rata pertumbuhan,” ungkap Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Sumut Taulina Anggarani, Senin (9/11/2020).
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi tertinggi sebesar 17,87 persen dibanding triwulan III 2019 (yoy). Dari sisi Pengeluaran, Ekspor Barang dan Jasa merupakan komponen dengan kontraksi pertumbuhan tertinggi sebesar 14,36 persen.