Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luas Panen Padi Sumut Turun, Produksi Padi Justru Meningkat

Luas panen padi periode Januari-September 2020 menurun seluas 7.910 hektare atau turun sebanyak 2,29 poin dibanding periode Januari-September 2019, menjadi 337.480 hektare.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, MEDAN - Luas panen padi periode Januari-September 2020 menurun seluas 7.910 hektare atau turun sebanyak 2,29 poin dibanding periode Januari-September 2019, menjadi 337.480 hektare. Luas panen padi periode Januari-September 2019 sebesar 345.390 hektare.

Jumlah produksi padi justru menunjukkan peningkatan. Pada periode Januari September 2019, total produksi gabah kering giling (GKG) adalah 1,745 juta ton. Jumlah ini meningkat 1,42 persen pada periode Januari-September 2020, menjadi 1,769 juta ton. Peningkatan ini dipengaruhi provitas yang semakin baik.

“Kalau dilihat luas panennya agak turun, tapi dalam penghitungan produksinya agak naik sedikit pada Januari-September 2020 dibandingkan Januari-September 2019. Itu karena provitasnya lebih baik,” ungkap Kepala Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut Dwi Prawoto, Senin (2/11/2020).

Sementara itu, apabila produksi gabah dikonversi ke beras, jumlah produksi beras periode Januari-September 2020 naik 1,43 poin atau 14.200 ton dibandingkan periode tahun sebelumnya. Total produksi beras pada Januari-September 2019 adalah 995.800 ton dan pada Januari-September 2020 sebanyak 1,01 ton.

Data tersebut merupakan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan BPS Sumut dengan menghitung luas panen dikali produktivitas untuk memperoleh perhitungan produksi beras.

Berdasarkan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No. 868/SK-PG.03.03/XII/2019 tanggal 17 Desember 2019, luas lahan baku sawah sumut adalah 308.667 hektare. Luas ini kemudian digunakan sebagai dasar perhitungan luas panen padi.

“Berapa luas panen padinya lalu lakukan survei dengan metode ubinan untuk mendapatkan produktivitas. Maka hasil penghitungan luas panen dikalikan produktivitas akan menghasilkan produksi dalam satuan ton,” ungkap Dwi menjelaskan metode survei yang dilakukan BPS Sumut sejak tahun 2018 ini.

Hasil Survei KSA juga menunjukkan potensi produksi beras periode Januari-Desember 2020. Pada periode ini, produksi diperkirakan menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meski tidak signifikan.

“Produksi beras pada Januari-Desember 2019 sebanyak 1,186 juta ton. Berpotensi turun menjadi 1,184 ton pada periode Januari-Desember 2020, atau sebesar 0,13 persen dibandingkan periode sebelumnya” kata Dwi.

Potensi penurunan luas panen padi juga terlihat pada periode Januari-Desember 2020. Penurunan cukup signifikan, yaitu sebesar 3,11 persen. Luas panen padi diprediksi menjadi 400.300 hektare sepanjang Januari-Desember 2020. Sementara pada Januari-Desember 2019 luas panen padi seluas 413.140 hektare.

Lebih lanjut, produksi padi dalam bentuk GKG juga diproyeksi berkurang pada periode Januari-Desember 2020 dengan total produksi 2,076 juta ton. Sementara pada Januari-Desember 2019, jumlah produksi GKG adalah 2,078 juta ton. Potensi penurunan sebesar 0,13 persen.

BPS Sumut mencatat wilayah yang memproduksi padi paling banyak di Sumut adalah Deli Serdang dengan produksi 311.130 ton padi sepanjang Januari-September 2020, diikuti Serdang Bedagai sebanyak 305.880 ton, dan Simalungun sebanyak 170.710 ton padi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper