Bisnis.com, PALEMBANG – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel) kian gencar membidik penyaluran kredit bagi pemerintah daerah untuk digunakan sebagai sumber dana pembangunan infrastruktur setempat.
Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin mengatakan saat ini setidaknya sudah ada 3 kabupaten di Sumsel yang mendapat kucuran kredit infrastruktur.
“Kabupaten Banyuasin dan Pali sudah disalurkan, sementara untuk Kabupaten Empat Lawang sedang proses pengajuan. Sekarang banyak sekali infrastruktur yang dibangun di daerah,” katanya di sela acara penyerahan bantuan kepada panti asuhan dalam rangka HUT Bank Sumsel Babel ke-63, Selasa (3/11/2020).
Syamsudin mengatakan sebagai bank pembangunan daerah (BPD), Bank Sumsel Babel menilai perlu berperan dalam kemajuan daerah. Salah satunya berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur lewat kucuran kredit.
Apalagi, kata dia, saat ini semua pemda telah melakukan kebijakan refocussing dan realokasi APBD untuk penanganan Covid-19. Sehingga, berdampak terhadap alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur.
“Kredit ini sifatnya dana talangan karena sekarang kan dana mereka terpakai untuk penanganan Covid-19,” katanya.
Dia mengemukakan pihaknya pun siap menyalurkan pembiayaan dengan nilai besar kepada pemda. Salah satunya melalui strategi sindikasi dengan BPD lain yang tergabung dalam Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda).
Syamsudin memerinci dari 3 kabupaten yang mendapat kucuran kredit, plafon tertinggi diberikan kepada Pemkab Banyuasin yang mencapai hampir Rp200 miliar. Sementara untuk Pemkab Pali kreditnya berkisar Rp90 miliar.
“Sementara untuk Pemkab Empat Lawang, mereka mengajukan kredit sekitar Rp100 miliar, saat ini masih proses,” katanya.
Dia menjelaskan ekspansi di kredit produktif merupakan salah satu strategi bisnis yang dilakukan Bank Sumsel Babel dalam fungsi intermediasi.
Menurut dia, selama ini BPD seringkali mengandalkan kredit konsumtif sebagai kekuatan perusahaan. Namun demikian, perusahaan menilai kredit sektor produktif di Sumsel dan Babel ternyata prospektif.
“Kredit konsumtif jangan dibuang karena itu kekuatan kami. Sekarang kami tambah kekuatan baru di kredit produktif, ini yang lagi dibangun. Selain infrastruktur, kami juga masuk di sektor pertanian, perikanan karena memang prospeknya bagus,” jelas dia.
Berdasarkan catatan perusahaan, realisasi penyaluran kredit mencapai Rp17,3 triliun per September 2020. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp13,2 triliun terserap di kredit konsumtif sementara sisanya Rp4,1 triliun untuk kredit produktif.