Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AXA Mandiri Bayar Klaim Nasabah Covid-19 Rp13 Miliar per Oktober 2020

PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) membayarkan klaim nasabah yang menjadi pasien Covid-19 sebesar Rp13 miliar per Oktober 2020.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, MEDAN - PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) membayarkan klaim nasabah yang menjadi pasien Covid-19 sebesar Rp13 miliar per Oktober 2020. Total klaim yang dibayarkan AXA Mandiri kepada seluruh nasabahnya sebesar Rp5,3 triliun hingga akhir tahun 2019.

Hal tersebut disampaikan Head of Corporate Communication & Event Management PT AXA Mandiri Financial Services, Luile Sawitri dalam webinar, Jumat (16/10). Lulie menyatakan rata-rata total klaim biaya pengobatan Covid-19 oleh nasabah AXA Mandiri sebesar Rp100 juta.

“Kalau saya lihat, data tagihannya tinggi-tinggi. Bisa 100 juta. Kalau saya lihat dampak Covid-19 ini (biayanya) lumayan mahal di rumah sakit. Memang biayanya sangat besar,” ungkap Luile.

Dalam upaya mencegah penularan Covid-19, AXA Mandiri memberi fasilitas telemedicine, diantaranya konsultasi gratis dengan dokter, pengiriman obat-obatan, layanan test swab di rumah, dan konsultasi kesehatan mental.

Selain itu, Luile optimis AXA Mandiri dapat meng-cover seluruh pemeriksaan Covid-19 meskipun ada keterbatasan alat test swab di tiap kota di Indonesia, terutama di Kota Medan.

“Jangan khawatir, kalau ada nasabah kita membutuhkan layanan seperi itu, terutama yang ter-cover sesuai polisnya, kita sudah bekerja sama dengan banyak rumah sakit. Bukan hanya rumah sakit, klinik juga,” ujar Lulie.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kota Medan dr. Mardohar Tambunan dalam kesempatan yang sama menyampaikan lambatnya hasil swab di Kota Medan akibat keterbatasan lab PCR.

“Selama ini kendalanya adalah laboratorium yang melakukan pemeriksaan swab. Karena saat ini kita itu bergantung dengan fakultas mikrobiologi dengan Rumah Sakit USU. Ada beberapa lagi seperti BTKL, Pelindo, Pirngadi. Jadi kalau itu disatukan, hanya bisa mencapai 1500 (spesimen) satu hari,” ujar Mardohar, Jumat (16/10/2020).

Sementara itu, Ketua Tim Covid-19 UMSU dr. Siti Masliana Siregar menyatakan biaya test swab yang cukup mahal merupakan faktor utama orang tanpa gejala (OTG) tidak melakukan test swab. Tingkat pendidikan dan sosial ekonomi juga memengaruhi pertumbuhan kasus Covid-19.

Siti menjelaskan 50 hingga 70 persen orang dengan gejala penciuman hilang dan demam yang melakukan test swab terkonfirmasi positif Covid-19.

“Kasus terbanyak yang saya tangani hilangnya penciuman yang diikuti demam. Ketika dilakukan swab, sekitar 50 hingga 70 persen itu positif,” ungkap Siti, Jumat (16/10/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper