Bisnis.com, JAKARTA — PT Kawasan Industri Medan (Persero) mendukung pembangunan fasilitas pengolahan limbah dan sampah oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. untuk mitra-mitra industri di kawasan tersebut.
Plt Direktur Utama PT Kawasan Industri Medan (KIM) Adler M. Siahaan mengatakan KIM adalah salah satu kawasan industri terbesar di Sumatra dan telah berdiri selama 32 tahun. Saat ini kawasan itu memiliki 554 mitra industri, dan 43 perusahaan di antaranya adalah industri berskala besar.
Adler menambahkan, operasional dari perusahaan mitra industri sudah berlangsung lama dan semakin berkembang dengan peningkatan ekspor.
“Dengan peningkatan tersebut juga mengakibatkan peningkatan limbah bahan berbahaya dan beracun [B3] di area PT KIM yang membutuhkan pengelolaan agar tidak mencemarkan lingkungan,” kata Adler dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Selasa (29/9).
Groundbreaking fasilitas pengelolaan limbah dan sampah yang berlangsung di kantor PT KIM, Selasa (29/9), dihadiri oleh Gubernur Provinsi Sumatra Utara Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Akhyar Nasution, Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan, Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) Entus Asnawi Mukhson dan Plt. Direktur Utama KIM Adler M. Siahaan.
Dengan adanya pengolahan limbah dan sampah tersebut, mitra industri PT KIM bakal digandeng untuk mengelola limbah dan sampahnya menggunakan fasilitas milik ADHI.
Fasilitas ini direncanakan memiliki unit pengolahan terpadu, berupa incinerator, IPAL B3, tempat pengumpulan dan pemanfaatan limbah B3, spent bleaching earth extraction, distilasi minyak pelumas bekas, hingga laboratorium lingkungan.
Selain mengelola limbah dan sampah di PT KIM, fasilitas itu nantinya juga akan digunakan untuk mengelola limbah dan sampah industri di wilayah lain, seperti Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan lain-lain. Fasilitas ini akan beroperasi secara bertahap mulai akhir tahun ini.