Bisnis.com, PADANG - Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengatakan bahwa adaptasi merupakan kunci bagi pelaku usaha syariah agar dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Menurutnya dengan melakukan adaptasi dengan kebiasaan baru serta melakukan pemanfaatan teknologi dalam pelaksanaan transaksi serta aspek higienis dari produk yang dihasilkan, dapat membantu perekonomian masyarakat.
"Kita yakin dalam pengembangan ekonomi syariah dapat kita tingkatkan bersama. Yang terpenting bagaimana kita bisa beradaptasi dalam menghadapi Covid-19," kata dia dalam kegiatan Seremoni Pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatra tahun 2020 di Aula Kantor BI Sumbar, Senin (14/9/2020).
Salah satu hal yang bisa dilihat itu adalah wisata halal. Dalam Peraturan Daerah Sumbar nomor 1 tahun 2020 tentang penyelenggaraan pariwisata halal dapat dilihat bahwa wisata halal itu, bisa memberikan kenyamanan bagi wisatawan muslim untuk bisa beribadah di tempat-tempat wisata atau pusat kuliner yang telah tersertifikasi.
Irwan menyampaikan ekonomi dan keuangan syariah merupakan satu kesatuan dengan falsafah Minangkabau yakni Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Hal ini dikarenakan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di daerah Sumbar, tentunya tidak lepas dari dukungan dan kolaborasi berbagai instansi dan lembaga, serta koordinasi antara pusat dan daerah.
"Sumbar telah menetapkan beberapa sektor ekonomi syariah untuk menjadi prioritas untuk dikembangkan seperti kuliner dan pariwisata halal," ucapnya.
Adapun regulasi yang telah dikeluarkan Perda itu yakni sangat didukung masyarakat Sumbar dalam menunjang dan meningkatkan pariwisata halal dengan menerapkan nilai-nilai Islam dalam penyelenggaraan wisata.
Penerapannya mulai dari terhadap makanan, kesediaan tempat ibadah, kebersihan dan penyelenggaraan traveller dengan tetap memperhatikan nilai-nilai Islam.
Dengan demikian wisata halal dapat dinikmati oleh semua wisatawan baik muslim maupun non muslim, karena penerapannya bersifat universal pada proses makanan halal yaitu sanitasi dan higienitas.
"Namun ditengah pandemi Covid-19 ini, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, ini sangat berdampak sekali bagi pelaku usaha," ungkapnya.
Di kegiatan yang sama yang juga dilakukan secara virtual, Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono menyebutkan FESyar salah satu kegiatan yang dapat menggerakan aktivitas usaha dan ekonomi, walaupun untuk tahun ini dilakukan secara virtual.
Menurutnya kegiatan tersebut menjadi momentum untuk kembali menggairahkan geliat perekonomian syariah baik ditingkat pusat maupun daerah.
FESyar Regional Sumatra ini juga merupakan rangkaian kegiatan menuju Indonesia shari'a Economic Festival (ISEF) tahun 2020. Sesuatu Festival Ekonomi Syariah berskala nasional.
"Mudah-mudahan akan diselenggarakan secara virtual juga pada akhir bulan Oktober 2020," sebutnya.
Sembari membuka kegiatan FESyar itu, Doni berharap pelaksanaan FESyar bisa pertumbuhan ekonomi syariah di Sumatra akan semakin tinggi yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan Sumatra khususnya.