Bisnis.com, PALEMBANG - Pelabuhan Indonesia (Persero) II atau IPC Palembang menjajaki potensi pasar dengan PT Kalla Group yang berkantor pusat di Makassar, Sulawesi Selatan.
General Manager IPC Palembang, Silo Santoso, mengatakan pihaknya melihat ada potensi pasar di pelabuhan timur Indonesia yang dapat masuk ke Pelabuhan Palembang, terutama kargo Kapal Ro – Ro dan CPO melalui PT Kalla Group.
“Sampai dengan saat ini PT Kalla Group khususnya pelayaran Kalla Line tidak pernah melakukan route atau kepelabuhan di wilayah Sumsel khususnya Pelabuhan Palembang,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (7/9/2020).
Menurut dia, pihaknya telah bertemu langsung dengan pihak Kalla Group pada pekan lalu. Dalam pembahasan rencana kerjasama, kata Silo, ternyata daya jual mobil di Palembang lebih tinggi sekitar 36 persen daripada di wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) lainnya.
Sementara Lampung sebesar 16 persen, Jambi sebesar 12 persen dan Bengkulu sebesar 10 persen.
“Sehingga kami melihat adanya potensi besar berupa ekspansi bisnis apabila Kapal Ro–Ro untuk mobil profit Kalla Line melakukan kegiatan kepelabuhan di Pelabuhan Palembang,” katanya.
Baca Juga
Selain itu, dengan tingginya kargo CPO di Pelembang adanya rencana strategis bisnis dari PT Kalla Group untuk dapat melakukan kerja sama di bidang komoditas sawit tersebut.
IPC Palembang juga diminta oleh Tim Tarif PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) untuk memberikan tarif paket pemanduan dan penundaan yang ada di Pelabuhan Palembang agar dapat diterapkan di Pelabuhan Samarinda yang sama--sama pelabuhan sungai.
Sebelumnya, layanan jasa bongkar muat mobil provit yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia II atau IPC Cabang Palembang terhenti sejak Mei 2020 sebagai dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.
Assistant DGM Komersial IPC Cabang Palembang, Marlamb S. Y, mengatakan setopnya layanan jasa di Pelabuhan Boom Baru Palembang itu lantaran bisnis otomotif yang terpukul telak oleh pandemi Covid-19.
“Bulan Mei 2020, harga jual-beli mobil rendah itu yang jadi faktor utama sehingga tidak ada pengiriman kendaraan roda empat lewat jalur laut,” katanya.
Marlamb mengatakan pihaknya pun terus menjalin komunikasi dengan pihak pabrik kendaraan maupun diler terkait kondisi terkini di sektor otomotif.
“Info yang kami terima November 2020 sudah kembali beraktivitas untuk mengirimkan kendaraan provit lewat angkutan laut,” katanya.
Marlamb menjelaskan IPC Palembang telah melayani jasa bongkar mobil anyar alias provit sejak 2013 lalu. Langkah itu merupakan strategi bisnis perseroan dalam jasa kepelabuhan.
“Setiap tahun ada sekitar 9.000 hingga 10.000 unit mobil yang kami layani di Pelabuhan Boom Baru,” katanya.