Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Sumsel Babel memperkuat penyaluran dana zakat dari pegawai bank pembangunan daerah tersebut melalui sistem digital. Dengan digitalisasi penyaluran dana zakat yang mencapai Rp2,5 miliar dapat tepat guna dan tepat sasaran.
Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin mengatakan penerapan digitalisasi zakat diharapkan dapat berdampak positif terhadap pengurangan angka kemiskinan dan pemulihan ekonomi daerah. Dana zakat tersebut bersumber dari sekitar 2.000 pegawai Bank Sumsel Babel.
“Dalam program Ramah Zakat ini kami tidak hanya mendata penerima (mustahik) tapi juga merchant yang merupakan warung sembako, sehingga nantinya mustahik bisa langsung mencairkan dana zakat dengan belanja kebutuhan pokoknya di merchant tersebut,” kata Syamsudin saat peluncuran Ramah Zakat, Rabu (26/8/2020).
Syamsudin mengemukakan sistem digital dalam Ramah Zakat akan mendukung program pemerintah untuk meningkatkan budaya transaksi nontunai (cashless) bagi masyarakat.
Nantinya transaksi yang dilakukan mustahik dan merchant akan menggunakan barcode. Apalagi, Bank Sumsel Babel telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia untuk menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Syamsudin menjelaskan mustahik yang dipilih adalah masyarakat yang betul-betul membutuhkan bantuan, antara lain karena penghasilan di bawah garis kemiskinan, kerja serabutan, dan tempat tinggal tidak layak.
Program ini juga akan membantu meningkatkan taraf ekonomi karena melibatkan warung-warung yang ada di sekitar mustahik sebagai merchant penyedia barang.
Menurut Syamsudin, untuk tahap pertama program Ramah Zakat diterapkan di dua kelurahan yang ada di Kota Palembang, yakni Kelurahan Tangga Takat dan Jakabaring. Merchant yang telah dipilih Bank Sumsel Babel di wilayah tersebut mencapai 5 merchant.
“Jika program ini berjalan bagus tentu akan dikembangkan di daerah-daerah lain dan tidak hanya mencakup Palembang tapi juga kabupaten lain,” kata Syamsudin.
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengapresiasi langkah Bank Sumsel Babel mengelola dana zakat dengan pendekatan digital dan melibatkan pelaku usaha.
“Zakat dapat membantu masyarakat miskin di Kota Palembang apalagi banyak yang terdampak pandemi Covid-19,” kata Harnojoyo.
Ketua Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ventje Rahardjo menilai program Ramah Zakat dapat membantu pemerintah mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan warga.
“Apalagi dengan sistem digital maka penyaluran zakat dapat lebih terdata, tepat sasaran serta menumbuhkan budaya cashless,” ujar Ventje.