Bisnis.com, BATAM - Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II 2020 ini tercatat turun sebesar 6,66 persen (YoY), terendah di Sumatera.
Sementara Provinsi Bangka Belitung turun sebesar 4,98 persen dan Sumatra Barat turun sebesar 4,91 persen. Sementara untuk pulau Sumatra sendiri, mengalami kontraksi sebesar 3,01 persen (YoY).
Penurunan ekonomi Kepri bahkan lebih tinggi dari nasional yang terkontraksi sebesar 5,32 persen (YoY).
Baca Juga
Wakil Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepulauan Riau (Kepri) Tjaw Hoeing menuturkan, penurunan pertumbuhan ekonomi Kepri ini karena banyak sektor di Industri lumpuh, utamanya sektor pariwisata yang mengandalkan kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) dari Singapura sebagai hub.
"Hanya industri manufaktur yang jalan. Selain itu semuanya lumpuh," kata Tjaw saat dihubungi, Rabu (5/8/2020).
Semester I tahun 2020 ini tingkat hunian hotel di Kota Batam masih berada di angka di bawah 10 persen. Kondisi ini tidak berbeda jauh dengan masa awal Pandemi Covid-19 mengganggu stabilitas global, khususnya Batam pada bulan April hingga Juni 2020 lalu.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batam, Mansyur menuturkan dari 75 hotel yang tutup akibat pandemi Covid-19 pada semester 1 2020 lalu. Saat ini, memang tinggal sekitar 5 hotel yang masih belum beroperasi dari 233 hotel di Batam. Namun tingkat hunian masih tidak berubah.
"Masih sama seperti sebelumnya, hunian masih di bawah 10 persen, kita masih sekarat," kata Mansyur.
Lebih jauh, Mansyur berharap ada dukungan maksimal dari pemerintah untuk mendukung industri perhotelan di Batam. Baik itu melalui dukungan insentif seperti yang dijanjikan sebelumnya, mendorong hadirnya wisman dan ekspatriat untuk mendukung peningkatan hunian hotel dan mendorong percepatan realisasi kegiatan meeting di berbagai daerah (termasuk Batam) di Indonesia.(K41)