Bisnis.com, BANDAR LAMPUNG – Perekonomian Lampung tumbuh 1,73 persen (year on year/yoy) pada kuartal I/2020, jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 5,07 persen (yoy), antara lain dipengaruhi pandemi Covid-19.
"Ekonomi Lampung juga melambat dibandingkan periode yang sama 2019, yang mencapai 5,18 persen (yoy)," kata Kepala Kantor Perwakilan Banl Indonesia Provinsi Lampung Budiharto Setyawan di Bandar Lampung pada Senin (6/7/2020).
Dia mengemukakan realisasi pertumbuhan ini juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Sumatra (3,25 persen; yoy), nasional (2,97 persen; yoy), dan rata-rata pertumbuhan selama 3 tahun terakhir (5,14 persen; yoy).
Menurutnya, dibandingkan dengan 10 provinsi di Sumatra, Lampung berada pada peringkat kedelapan, turun signifikan dibandingkan dengan peringkat Lampung pada triwulan I/2019 dan keseluruhan tahun lalu yang tercatat di peringkat ketiga dan kedua tertinggi di Sumatra.
"Pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan I/2020 yang lebih rendah ini dipengaruhi oleh kinerja negatif sektor eksternal dan perlambatan konsumsi rumah tangga," kata Budiharto.
Selain itu, konsumsi rumah tangga tumbuh melambat disebabkan oleh normalisasi konsumsi masyarakat pasca-Natal dan Tahun Baru.
Kemudian, penurunan daya beli masyarakat petani seiring penurunan kinerja sektor pertanian serta penurunan permintaan akibat adanya physical distancing dan penurunan daya beli masyarakat seiring penyebaran Covid-19.
Budi menambahkan dari sisi penawaran, perlambatan ekonomi Lampung pada triwulan I/2020 disebabkan oleh penurunan kinerja di hampir semua sektor ekonomi, terutama kontraksi pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang merupakan sektor utama perekonomian Lampung.