Bisnis.com, PALEMBANG - Serapan anggaran penanganan Covid-19 yang bersumber dari realokasi dan refocusing APBD Kota Palembang 2020 tercatat masih minim, karena baru terpakai 5 persen dari alokasi senilai total Rp480 miliar.
Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan hingga kini anggaran yang telah terpakai baru mencapai Rp25 miliar atau 5 persen dari total anggaran Rp480 miliar.
“Itu yang sudah dibelanjakan, mudah-mudahan tidak nambah lagi setelah status kembali normal,” katanya baru-baru ini.
Harnojoyo mengatakan penggunaan dana penanganan Covid-19 tersebut sesuai dengan kebutuhan untuk masyarakat.
Selain itu setelah kondisi pandemi sudah dinyatakan berakhir maka dana tersebut akan dialihkan kembali ke pos asal.
Dana realokasi dan refocussing tersebut telah dibagi untuk beberapa sektor penanganan, salah satunya untuk bidang kesehatan.
Sementara Dinas Kesehatan kota Palembang mencatat serapan dana untuk kesehatan baru 35 persen dari pagu anggaran senilai Rp3,3 miliar.
Kasubbag Keuangan Dinas Kesehatan Kota Palembang, Novi Herlina, mengatakan sejak awal dana yang dianggarkan tidak terlalu besar, karena banyak menggunakan donasi dari berbagai pihak.
Menurut dia banyak Puskesmas yang memanfaatkan dana donasi, bila stok donasi habis baru belanja menggunakan anggaran di BPKAD.
“Jadi, sebagian realisasi tetap menggunakan dana BTT (belanja tak terduga) yang ada di BPKAD,” kata Novi.
Serapan dana yang sudah dibelanjakan, kata Novi, digunakan untuk membeli sejumlah peralatan kesehatan untuk menunjang kinerja tenaga kesehatan.
“Pembelian baju APD, masker N-95, cairan desinfektan, masker bedah, Rapid test, Sarung tangan steril, Hand sanitizer, masker kain, termo gun, dan plastis medis,” jelasnya.
Dia mengatakan pihaknya sudah melaporkan realisasi anggaran ke BPKAD sejak satu bulan pencairan.
“Kami sudah laporan realisasi ke BPKAD Penggunaan dana BTT harus sudah dilaporkan 1 bulan sejak pencairan. BTT tahap 1 sudah dilaporkan 18 mei, dan BTT tahap 2 sudah dilaporkan 29 mei,” paparnya.