Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau Indra Yopi mengkritik pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru atau AKB di tengah masyarakat yang bertumpu pada hasil rapid test atau tes cepat.
“Karena memang hasil rapid test yang kami dapatkan angka negatif palsunya lumayan tinggi. Artinya, begitu dites PCR hasilnya positif,” kata Indra saat memberi keterangan pers secara daring di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Selasa (23/6/2020).
Konsekuensinya, menurut dia, Provinsi Riau mengalami peningkatan kasus positif per hari terbilang tinggi pada pekan ini.
Dia membeberkan peningkatan kasus itu terjadi karena adanya transmisi virus corona impor atau imported case dari luar daerah yang lolos tes cepat.
“Imported case semua, karena memang sudah dibukanya orang berpergian dan hanya mengandalkan rapid tes, ini menjadi kelemahan dan mungkin menjadi kritikan kepada gugus tugas,” kata dia.
Kasus positif Covid-19 di Provinsi Riau terus meningkat dalam sepekan terakhir, dengan total kumulatif per 22 Juni 2020 menjadi 166 kasus.
Namun demikian, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Riau belum dapat menyampaikan klaster baru penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau per 22 Juni 2020, terdapat penambahan 24 kasus positif Covid-19 sehingga total kumulatif menjadi 166 kasus, dengan perincian sebanyak 41 orang dirawat, 117 sehat dan dipulangkan, serta 8 orang meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) juga meningkat menjadi 116 orang masih dirawat, 1.495 orang sehat dan dipulangkan, serta 176 orang meninggal dunia.